Network
KARAWANGPOST - Kelaparan mengancam daerah selatan Madagaskar setelah kekeringan dan badai pasir merusak hasil panen di daerah itu.
Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan kini warga dan anak-anak wilayah itu menderita lapar.
Baca Juga: Viral! Pertarungan Tinju Bebas Jadi Tontonan Terpopuler di Rusia
Direktur senior operasi WFP secara global, Amer Daoudi, mengaku telah mengunjungi desa-desa Madagaskar.
Di sana, orang-orang terpaksa memakan belalang dan daun.
"Saya menyaksikan gambar mengerikan dari anak-anak yang kelaparan, kekurangan gizi, dan tidak hanya anak-anak. Tetapi juga ibu, orang tua, dan penduduk di desa-desa yang kami kunjungi," kata Daoudi sebagaimana dilansir Antara.
Baca Juga: Biden Berlakukan Larangan Warga Asing dari India Masuk AS
Malnutrisi, yang meningkat hampir dua kali lipat menjadi 16 persen dari 9 persen pada Maret 2020 setelah lima tahun berturut-turut kekeringan berlangsung, diperburuk tahun ini oleh badai pasir dan hujan, demikian disebutkan Daoudi.
Atas kejadian itu, kini WFP sedang berupaya mengumpulkan dana 75 juta dolar AS (sekitar Rp1 triliun) untuk menutupi kebutuhan darurat dalam beberapa bulan ke depan.***
