Usai Ditolak KTT ASEAN, Junta Myanmar akan Bebaskan 5.000 Tahanan Anti Kudeta

- 18 Oktober 2021, 22:11 WIB
Ilustrasi - Tahanan politik
Ilustrasi - Tahanan politik /Pixabay/PublicDomainPictures/

KARAWANGPOST - Junta Militer Myanmar telah mengumumkan rencana untuk melepaskan lebih dari 5.000 tahanan, melalui siaran TV negara itu pada Senin, 18 Oktober 2021.

Hal tersebut dilakukan menyusul setelah junta Myanmar ditolak pada perserikatan bangsa-bangsa ASEAN, dikarekan atas kegagalannya berkomitmen untuk meningkatksn krisis dinegaranya.

Sebanyak 5.000 tahanan itu merupakan tahanan yang dijebloskan ke penjara karena memprotes kudeta militer pada Februari lalu, yang melengserkan pemerintahan sipil Myanmar.

Baca Juga: Rachel Vennya Beberkan Alasan Kabur dari Karantina di Wisma Atlet

Myanmar dilanda kekacauan sejak kudeta terjadi pada Februari lalu, beberapa informasi telah menyebutkan lebih dari 1.100 warga sipil tewas dalam penindakan tegas junta militer Myanmar terhadap mereka yang berbeda pendapat.

Berdasarkan informasi kelompok pemantau negara itu, bahwa lebih dari 8.000 orang ditangkap terkait unjuk rasa anti-kudeta.

Lebih lanjut, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik menyebutkan bahwa lebih 7.300 orang kini ditahan di berbagai penjara di wilayah Myanmar.

Jenderal Min Aung Hlaing tidak menjelaskan lebih detail soal siapa saja tahanan yang akan dibebaskan. Otoritas penjara setempat juga belum memberikan pernyataan resminya terkait pembebasan para tahan anti kudeta tersebut.***

Editor: M Haidar

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x