China Ungkapkan Rencana Baru untuk Mempelopori Revolusi Robot

- 30 Desember 2021, 17:50 WIB
Ilustrasi - Robotik Building
Ilustrasi - Robotik Building /Karawangpost/Pixabay/rollymaiquez



KARAWANGPOST - Rencana otomatisasi datang di tengah meningkatnya persaingan teknologi dengan AS. China telah meluncurkan rencana barunya untuk manufaktur pintar. China bermaksud untuk mendigitalkan operasi 70% dari pabrikan domestiknya pada tahun 2025.

Di bawah inisiatif, yang diumumkan bersama oleh beberapa lembaga pemerintah, termasuk Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, bertujuan untuk mencapai pertumbuhan tahunan minimum 20% dalam penjualan robotika. Ia juga ingin membentuk sekelompok juara industri untuk menggandakan "kepadatan robot" negara itu.

Menurut sebuah laporan oleh Federasi Robotika Internasional, diukur dengan jumlah unit per 10.000 karyawan, China menempati peringkat kesembilan dalam kepadatan robot pada tahun 2020, naik dari posisi ke-25 lima tahun sebelumnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Horor Si Manis Jembatan Ancol Tayang Malam Ini di Trans 7

Kepadatannya tahun lalu adalah 246 per 10.000 karyawan, yang berarti tertinggal di belakang Korea Selatan, yang memiliki kepadatan saat ini 932 dan menempati peringkat pertama sejak 2010.

Meskipun demikian, tingkat China jauh di atas rata-rata global 126, dan dekat dengan Amerika Serikat.  negara bagian 255.

Rencana baru itu muncul ketika Beijing sedang mencoba untuk meningkatkan ekonominya di tengah persaingan teknologi yang semakin dalam dengan AS, dengan alasan lingkungan global yang “semakin rumit” dan persaingan yang “semakin intens”.

Sebuah rencana terpisah tentang industri robot mengatakan kemampuan robotika China secara keseluruhan akan menjadi yang terbaik di dunia pada tahun 2035, ketika robot akan menjadi bagian penting dari pembangunan ekonomi, kehidupan sehari-hari, dan tata kelola sosial negara tersebut.***

Editor: M Haidar

Sumber: RT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x