Network
KARAWANGPOST - Uni Eropa akan melarang emas Rusia sebagai bagian dari paket sanksi ketujuh dan berusaha untuk menutup rute keluar.
Komisaris Uni Eropa Maros Sefcovic mengatakan, UE akan mencari cara agar dapat menerapkan sanksi terhadap emas, yang merupakan komoditas penting untuk ekspor dari Rusia.
“Segera setelah kami mencapai kesepakatan di tingkat negara-negara anggota, kami akan mempublikasikannya,” katanya menjelang pertemuan informal para menteri urusan Uni Eropa.
Baca Juga: Waspada Ada Pegawai KPK Gadungan
Langkah tersebut mengikuti larangan emas Rusia yang disepakati oleh ekonomi Barat terkemuka pada pertemuan G7 pada akhir Juni.
Sebelumnya pada hari Jumat, sumber yang dikutip oleh Reuters mengklaim bahwa Brussels juga akan memperketat pembatasan tertentu sebelumnya, termasuk menempatkan pembatasan baru pada impor barang yang dapat digunakan untuk keperluan militer, seperti bahan kimia dan mesin.
Individu dan entitas baru yang dianggap dekat dengan Kremlin dilaporkan akan ditambahkan ke daftar hitam Uni Eropa yang mengamanatkan pembekuan aset dan larangan bepergian.
Baca Juga: KPK Gadungan, Lakukan Penipuan Kepada Pejabat Publik dan Aparat Hukum
Komisi Eropa juga akan mengubah tindakan hukuman sebelumnya untuk memastikan mereka tidak memukul ekspor makanan dan biji-bijian Rusia, beberapa pejabat mengatakan kepada Reuters.
Beberapa perubahan yang diusulkan juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa pembatasan yang ada seperti larangan kapal Rusia mengakses pelabuhan UE tidak disalahartikan oleh entitas yang melakukan perdagangan.
Baca Juga: Ini Jadwal Pertandingan Persib di Putaran Pertama Liga 1 Indonesia, Laga Perdana Kontra Bhayangkara FC
Larangan pelabuhan, misalnya, sudah memungkinkan kapal Rusia yang membawa makanan atau obat-obatan memasuki pelabuhan UE.
Sementara itu, sambil mengklarifikasi bahwa kapal-kapal Rusia yang sarat dengan makanan dan obat-obatan dapat memasuki pelabuhan, untuk kapal lain larangan tersebut diharapkan diperketat dengan mencegah pembongkaran kargo di dermaga luar, sehingga melewati sanksi, kata sumber tersebut.
Utusan Uni Eropa akan membahas paket baru minggu depan untuk persetujuan akhir sebelum liburan musim panas, menurut Reuters.***
