Penghormatan Terhadap HAM, Indonesia Dukung Resolusi PBB untuk Perdamaian Ukraina

- 25 Februari 2023, 22:17 WIB
Logo PBB (United Nations)
Logo PBB (United Nations) /Pixabay/Chickenonline/



KARAWANGPOST - Indonesia mendukung resolusi yang diadopsi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengakhiri perang dan mengembalikan perdamaian di Ukraina.

Resolusi berjudul “UN Charter principles underlying a comprehensive, just and lasting peace in Ukraine” itu diadopsi dalam persidangan darurat Majelis Umum PBB di New York pada Kamis 23 Februari 2023, menjelang setahun sejak agresi Rusia ke Ukraina.

Dalam keterangan tertulisnya, Kementerian Luar Negeri menjelaskan bahwa dukungan Indonesia untuk resolusi tersebut diberikan karena pokok dan semangat resolusi yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk resolusi konflik secara damai, penghormatan terhadap HAM, dan penegakan hukum.

Baca Juga: Masyarakat Mesti Tanyakan Empat Surat Ini Jika Debt Collector Menagih

“Langkah Indonesia merupakan bagian dari upaya untuk terus mendorong agar kedua pihak yang berkonflik kembali ke meja perundingan, mengingat tanggung jawab mengakhiri perang terletak pada kedua pihak berkonflik,” kata Kemlu RI pada Jumat, 24 Februari 2023.

Indonesia menegaskan akan terus mendorong komunitas internasional untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi terlaksananya perdamaian di Ukraina.

“Bagi Indonesia, pendekatan zero-sum game dalam perang Ukraina tidak akan menyelesaikan masalah,” kata Kemlu, mengacu pada istilah yang berarti keuntungan yang dimenangi oleh salah satu pihak atas kekalahan pihak lain.

Baca Juga: Dongkrak Nilai Ekspor Kementan Percepat Pengembangan Hilirisasi Komoditas Kakao

Dengan adopsi resolusi tersebut, Majelis Umum PBB menuntut agar Rusia menarik diri dari Ukraina dan berhenti berperang.

Sebanyak 141 anggota PBB mendukung resolusi tersebut, sementara tujuh negara menolak yaitu Rusia, Belarus, Korea Utara, Eritrea, Mali, Nikaragua, dan Suriah.

Baca Juga: Hasil Audit 22 Stadion Sepak Bola yang Miliki Resiko Tinggi untuk Menggelar Pertandingan

Sekutu Rusia, China, abstain atau menyatakan tidak memilih dalam pemungutan suara PBB.

Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy menyebut pemungutan suara tersebut tidak berguna, sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji adopsi resolusi tersebut

"Resolusi ini merupakan sinyal kuat dari dukungan global yang tak kunjung padam untuk Ukraina," kata Zelensky dalam sebuah unggahan di Twitter.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x