Wartawan Karawang Korban Penganiayaan Pejabat Ungkap Pengirim Uang Damai Ratusan Juta

27 September 2022, 00:22 WIB
Wartawan Karawang Korban Penganiayaan Pejabat Ungkap Pengirim Uang Damai Ratusan Juta /Karawangpost/

KARAWANGPOST - Kasus penculikan, penyekapan dan penganiayaan wartawan Karawang oleh pejabat tinggi di Karawang, Jawa Barat menyeret nama besar pejabat tinggi Pemerintahan Karawang.

Kasus penculikan, penyekapan dan penganiayaan wartawan Karawang memasuki babak baru yang mengarah kepada dalang pemaksaan korban untuk menerima uang damai.

Wartawan korban tindak kekerasan, Gusti Gumilar mengungkapkan kepada puluhan wartawan kronologis isu miring dirinya menerima uang damai di salah satu hotel Karawang.

Baca Juga: Wartawan Karawang Korban Penganiayaan Pejabat Dipaksa Terima Uang Damai

"Awalnya itu, temen saya yang sudah saya anggap abang, saat itu saya mau ke Polres menyerahkan barang bukti," kata Gusti Gumilar usai menghadiri panggilan Polres Karawang, Senin 26 September 2022.

Gusti Gumilar mejelaskan, awal mula dirinya berada di hotel bersama sejumlah orang yang memberi uang damai.

"Ketika itu dia menawari untuk mengantarkan saya, karena saat itu saya tidak ada kecurigaan jadi saya ikut dengan dia," ujarnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Yet to Come - BTS untuk Piala Dunia FIFA Qatar 2022 Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Adapun, orang yang diceritakan Gusti bukan membawanya ke Mapolres Karawang, namun membawa dirinya ke salah satu hotel di Telukjambe Barat, Karawang.

"Tidak tahu kenapa dia membelokan arah, saat itu saya dibawa ke kantor pemasaran di daerah Majalaya Karawang. Disitu saya sempat dihubungi utusan Penguasa dan ada tawaran uang bahasa 50 juta dari penguasa tersebut, uang pribadi," ujarnya.

Ia mengungkapkan, dari rencana awal hingga dibawa ke berbagai lokasi untuk mengulur waktu dan mencari tempat.

Baca Juga: Kasus Penganiayaan Wartawan Karawang Oleh Pejabat, LPSK Siap Berikan Perlindungan Korban

"Saya dibawa muter-muter ke kawasan Galuhmas, Perumnas, hingga ke Novotel dan diberi untuk bermalam selama dua hari di lantai sembilan kamar 915," ujarnya.

Gusti megungkapkan, dirinya menerima video call dari utusan penguasa pada saat dirinya di hotel bersama sejumlah orang yang salah satunya sudah dianggap abangnya.

"Setelah satu jam setengah, saya didatangi utusan penguasa tersebut, dan menanyakan dirinya (Gusti) berkenan tidak," ujarnya.

Baca Juga: Aksi Solidaritas Wartawan Karawang Nyaris Bentrok, Kadis Kesbangpol: Jangan Sampai ada Korban Lagi

Setelah utusan penguasa tersebut menghampiri saya, lanjut Gusti, bahwa dia langsung menyambungkan komunikasi dengan penguasa (orang yang menyuruhnya) yang diduga adalah pimpinan nomor satu di Kabupaten Karawang.

"Tidak lama dari itu, ada komunikasi melalui video call dengan sang penguasa, tujuannya mendamaikan kasus. Penguasa itu ya "K1," ujarnya.

"Saya mengetahui betul pakaian yang saya lihat dari video call tersebut. Ketika video call, beliau memohon kepada saya sambil menangis bahwa apa yang menimpa saya dan orangnya dia, pejabatnya dia, ini banyak ditunggangi politik," tambahnya.

Baca Juga: Polisi Lakukan Olah TKP Penculikan dan Penganiayaan Wartawan Karawang

Lebih lanjut, Gusti mengatakan, bahwa penguasa tersebut mengajukan perdamaian atas kasus penculikan, penyekapan dan penganiayaan kepada dirinya yang berprofesi sebagai wartawan Karawang

"Gimana kalau saya harus damai? Lawyer itu urusan aku, kata penguasa tersebut, dan disitu juga saya diminta untuk menandatangani, dan itu bahasanya dari aku pribadi," ujarya.

Tak lama dari video call, kata Gusti, ada yang memasuki kamarnya dengan membawa uang yang diantar langsung dengan bungkus dus kue.

Baca Juga: Kronologi Penganiayaan dan Ancaman Pembunuhan Dua Wartawan oleh Oknum Pejabat dan Ajudan Pemkab Karawang

"Datang orang mengetuk pintu sekitar jam 7 atau jam 8 malam, malam Jumat hari Kamis tanggal 22 September 2022. Orang itu ngetuk pintu dan membawa sebuah dus kue," ujarya.

Kemudian, orang suruhan pejabat tinggi yang diduga orang nomor satu Karawang itu menjelaskan isi dari kardus kue tersebut.

"Kang ini buat Kang Junot dari Teteh, ini uang pribadinya teteh, kang ini murni tidak dipotong sama sekali, ini uang Rp100 juta," ujarnya.***

Editor: Zein Khafh

Tags

Terkini

Terpopuler