Mampu Lihat Dasar Laut Kapal Riset Canggih ARA Boat Dikerahkan Cari Sriwijaya Air SJ 182

- 10 Januari 2021, 18:18 WIB
KRI Teluk Gilimanuk-531 melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). TNI Angkatan Laut mengerahkan 10 kapal untuk mencari korban dan puing Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh setelah hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki dengan membawa enam awak dan 56 penumpang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
KRI Teluk Gilimanuk-531 melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). TNI Angkatan Laut mengerahkan 10 kapal untuk mencari korban dan puing Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh setelah hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki dengan membawa enam awak dan 56 penumpang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj. /ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO


KARAWANGPOST
- Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyiapkan bantuan kapal riset ARA Boat untuk membantu pencarian dan evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin mengatakan Kami dari Kemenko Marves mendapatkan arahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk membantu proses pencarian dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Tugas kami membantu mencari jejak pecahan pesawat sehingga kita bisa melihat melalui perbedaan ketinggian sentimeter untuk mencari sebaran materi di dasar laut terkait pesawat tersebut," kata Safri.

Baca Juga: Petugas Temukan Titik Jatuh Pesawat, Lokasi Kotak Hitam juga Sudah Didapat

Safri menyampaikan hal tersebut dalam rapat koordinasi dan pembahasan mengenai bantuan pencarian terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang digelar melalui konferensi video, Minggu, 10 Januari 2020.

Ia menjelaskan kapal riset dan pelatihan ARA Boat yang dikerahkan untuk membantu pencarian dan evakuasi memiliki beberapa fitur canggih dalam melakukan proses pencarian objek di kedalaman di bawah 100 meter.

Pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan badan riset internasional hasil kerja sama Indonesia dan Korea Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) akan ikut membantu proses evakuasi.

Baca Juga: Ini Cara PMI Tenangkan Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air 

"Kami memiliki kapal riset atau kapal survei yang memiliki radar GPS canggih dengan teknologi seperti Multi Beam Echosounder, Dual Channel Single Beam Echosounder, Sub Bottom Profiler untuk melihat kondisi di dasar laut, CTD dan sensor untuk pengukuran PH, serta Grab Sampler. Kapal ini sudah siap berangkat dari Cirebon dengan ukuran kapal sepanjang 12 meter dengan kapasitas delapan orang awak kapal," ungkap Safri.

Direktur Siaga Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Didi Hamzar mengizinkan Kemenko Marves untuk bergabung dalam proses pencarian dan dapat berkoordinasi dengan tim di lapangan.

Halaman:

Editor: Zein Khafh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x