Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran, PVMBG: Statusnya Masih Level Waspada

- 16 Januari 2021, 21:54 WIB
Telah terjadi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru.
Telah terjadi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru. /Dok. BNPB

KARAWANGPOST - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan status Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut masih berada di level II atau waspada.

Padahal gunung itu mengalami peningkatan aktivitas vulkanik hingga mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer pada Sabtu sore, 16 Januari.

Saat itu, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan mengeluarkan awan panas dengan jarak 4,5 kilometer di daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan.

Baca Juga: BNPB Laporkan Dampak Gempa Bumi Sulbar, 826 Orang Luka dan 46 Jiwa 'Melayang'

Dari laporan pengamatan visual sementara, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari kawah Jonggring Saloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar.

Untuk hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara atau menyesuaikan arah angin.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada level II (waspada)," kata Kepala Subbidang Mitigasi Gunung api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Catat dan Waspada..! Ada 11.900 Orang Meninggal Dunia per Hari karena Covid-19

"Pada hari ini pukul 17.24 WIB terekam gempa awan panas guguran dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi durasi 4287 detik," ujarnya menambahkan.

Ia menjelaskan pada 1 Januari 2021, pukul 14.58 WIB, terjadi awan panas guguran dengan jarak luncuran dan arah luncuran tidak dapat teramati karena gunung tertutup kabu.

Selama periode 1-15 Januari 2020 teramati aktivitas guguran lava pijar dengan jarak luncur 500-1.000 meter arah Besuk Kobokan.

Baca Juga: Gempa Berkekuatam 5,0 Magnitudo Kembali Guncang Kabupaten Majene

Kolom asap letusan teramati dengan ketinggian 200-300 meter, warna asap putih tebal condong ke utara, kemudian sinar api teramati setinggi 10 meter di atas puncak.

Sementara itu, jumlah dan jenis gempa Gunung Semeru yang terekam periode 1-15 Januari 2021 didominasi oleh gempa guguran, gempa letusan, gempa embusan, dan getaran tremor harmonik.

Gempa-gempa vulkanik (gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal) terekam dengan jumlah rendah dan selama periode pengamatan terekam gempa awan panas guguran satu kali, sedangkan getaran banjir terekam 14 kejadian.

Baca Juga: Tiga Pohon Ganja Ditemukan di Aliran Sungai Ciherang Tasikmalaya

"Setelah kejadian awan panas guguran pada 1 Desember 2020, secara visual menunjukkan masih tingginya kejadian guguran lava pijar dengan jarak luncur berkisar antara 500-1.000 meter arah Besuk Kobokan, sedangkan awan panas guguran masih teramati satu kejadian," katanya.

Saat ini, kata dia, arah luncuran awan panas dan guguran mencapai jarak luncur maksimum empat kilometer ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Selain itu, dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x