Network
KARAWANGPOST - Pencarian KRI Nanggala-402 di perairan utara Pulau Bali masih terus dilakukan. Pesawat P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat terlibat dalam misi pencarian kapal selam itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menyebutkan, pencarian juga melibatkan kapal-kapal negara lain, seperti HMAS Ballarat, HMAS Sirius dari Australia, kapal MV Swift Rescue dari Singapura dan lainnya.
"Kapal MV Swift Rescue dari Singapura akan tiba pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WITA dan HMAS Sirius juga belum tiba," ujarnya sebagaimana dilansir Antara, Sabtu 24 April.
Baca Juga: Gerak Tubuh dan Isyarat Dapat Mencerdaskan Anak, Simak Penjelasannya
Untuk area pencarian kapal selam KRI Nanggala 402, saat ini masih difokuskan di sembilan titik, termasuk di sekitar Celukan Bawang.
Kegiatan penyisiran juga disesuaikan dengan temuan tumpahan minyak dan daya magnet yang besar.
Disampaikan kalau KRI Rigel-933 dari Pusat Hidro-Oseanograf TNI AL juga dikerahkan dalam pencarian kapal selam buatan Jerman itu.
Baca Juga: Simak..! Ini 7 Kesalahan Tahap Penggunaan Serum yang Bisa Merusak Kulit Wajah
"KRI Rigel lebih ke arah itu (magnet) untuk memastikan bendanya apa," kata Julius.
Hingga saat ini, TNI sudah menurunkan sebanyak 21 KRI yang sebagian besar memiliki daya deteksi sonar untuk memetakan situasi di kedalaman dan dasar laut.
Basarnas juga mengerahkan dua unit kapal dan satu ROV untuk membantu pencarian KRI Nanggala-402 yang mengangkut 53 penumpang.
Pencarian KRI Nanggala-402 di perairan utara Pulau Bali berlangsung sejak Rabu 21 April 2021, beberapa jam setelah kapal selam itu dinyatakan hilang kontak sekitar pukul 03.00 WITA saat melakukan penyelaman.***
