Network
KARAWANGPOST - Pusat Pelaporan Analisis Transksi Keuangan (PPATK) melaporkan hasil temuan saat menyelidiki aliran dana dari lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT).
PPATK menduga adanya indikasi aliran dana dari ACT mengirimkan dana ke kelompok yang berada di negara dengan risiko tinggi terorisme.
Dugaan bahwa ACT terindikasi mengalirkan dana pada negara resiko terorisme dengan rincian 17 kali transaksi dengan nilai total Rp1,7 miliar.
Baca Juga: Anime Dragon Ball Super: Super Hero, Bocor Sepuluh Kali lebih banyak dari Broly
Baca Juga: Natalie Holscher Gugat Komedian Sule di Pengadilan Agama
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan, bahwa kelompok di negara resiko teroris yang dimaksud adalah kelompok Al Qaeda di Turki.
"Hasil kajian dari database yang PPATK miliki itu ada yang terkait dengan pihak yang diduga terindikasi pihak salah satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki terkait Al Qaeda, penerimanya iya," ujarnya.
Ivan mengatakan, hasil temuan dari PPATK telah disampaikan ke penegak hukum yang berwenang untuk ditindaklanjuti.
Baca Juga: Piala Presiden 2022: Ladeni PSIS Semarang di Semifinal, Arema Boyong 22 Pemain Siap Tempur
Baca Juga: Uu Instruksikan agar Kantor ACT di Seluruh Jawa Barat Ditutup
Hasil analisis dan informasi sudah kita sampaikan ke aparat penegak hukum terkait, kemudian PPATK harus menghargai langkah penegak hukum.
"dan kami siap terus membantu dan yang paling utama secara proporsional menangani kasus ini dari sisi PPATK dan berupaya melindungi kepentingan publik," ujarnya.***
