2.326 Pengungsi Mentawai Tersebar di 7 Dusun, Sebagaian Besar Anak-anak, Wanita, dan Lansia

- 31 Agustus 2022, 09:56 WIB
Para pengungsi Mentawai tersebar di tujuh dusun, sebagian besar anak-anak, wanita, dan lansia
Para pengungsi Mentawai tersebar di tujuh dusun, sebagian besar anak-anak, wanita, dan lansia /Karawangpost/BNPB

KARAWANGPOST - Gempa bermagnitudo 6,4 SR yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Senin, 29 Agustus 2022, meninbulkan kepanikan warga.

Mereka khawatir terjadi tsunami. Sehingga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman seperti ke perbukitan yang ada.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional atau BNPB menyebut jumlah pengungsi terus bertambah dan saat ini sudah mencapai 2.326 jiwa.

Para pengungsi tersebar di tujuh dusun yang berada di Desa Simalegi dan Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat, Pulau Siberut.

Baca Juga: Tidak Berpotensi Tsunami, Warga Mentawai yang Mengungsi di Perbukitan Dimbau Pulang ke Rumah

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mentawai Novriadi, sebagian besar pengungsi didominasi oleh anak-anak, wanita dan lansia.

"Warga masih ada yang di pengungsian, terutama anak-anak, wanita dan lansia. Mereka sudah bermalam di tenda," kata Novriadi.

Lebih lanjut, Novriadi juga menjelaskan bahwa mereka hanya tinggal di tenda pengungsian apabila malam hari saja. Saat pagi sampai sore, mereka kembali ke rumah masing-masing untuk beraktivitas seperti biasa. Tenda mandiri yang didirikan masyarakat juga tidak jauh dari rumah mereka masing-masing.

"Jaraknya (tenda pengungsian) tidak jauh. Hanya kurang lebih 300 meter dari rumah," kata Novriadi.

Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J Peragakan 78 Adegan Termasuk Peristiwa di Magelang

Terkait kebutuhan logistik dan peralatan, Novriadi menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Camat Siberut Barat dan kepala desa terkait guna pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi. Namun ketersediaan logistik hanya mampu mencukupi hingga dua hari saja.

Guna memenuhi kebutuhan logistik pengungsi, Novriadi meminta pihak terkait agar memaksimalkan potensi yang ada seperti memanfaatkan stok pertokoan yang tersedia, sembari menunggu bantuan dari Kabupaten Kepulauan Mentawai dikirimkan.

Saat ini, pengiriman dukungan logistik dan peralatan masih terkendala cuaca buruk di perairan. Upaya pengiriman dukungan tersebut hanya dapat diakses melalui penyeberangan laut menggunakan kapal dengan waktu tempuh kurang lebih delapan jam.

Baca Juga: Ramalan Harian Shio Babi Selasa, 30 Agustus 2022

"Logistik dan makanan hanya cukup untuk dua hari. Dan itupun sudah dibagikan kepada warga kemarin sore," ungkap Novriadi.

Hingga saat ini, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan meliputi alat penerangan, tenda, tikar, selimut, bahan makanan siap saji dan kebutuhan yang lainnya.***

 

Editor: Gunawan Kus

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah