Tayangan Terakhir ILC TVOne, Sujiwo Tejo: Sampai Kapan Angkara Murka Berakhir?

16 Desember 2020, 13:31 WIB
Sujiwo Tejo di ILC Selasa, 15 Desember 2020 /Tangkapan layar ILC TV One/

KARAWANG POST - Program Indonesia Lawyers Club di TVOne berakhir pada Selasa, 15 Desember 2020 malam. Ada wejangan dari Budayawan Sujiwo Tejo dalam tayangan terakhir program ILC tersebut.

Dalam tayangan ILC pamit, dia berharap pemirsa setia ILC selalu mengenang program yang ditayangkan setiap Selasa malam itu.

Baca Juga: ILC TVOne Memasuki Edisi Terakhir, Netizen Kecewa

“Mudah-mudahan para penonton ILC mengenang, kalau setiap malam selasa mengenang ini, kehadiran saya sama pak Karni,” ujar Sujiwo Tejo, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Indonesia Lawyers Club.

Pada kesempatan itu, Sujiwo Tejo menyampaikan narasi seraya bersenandung dengan menggunakan bahasa Jawa yang diberi judul “Pada Suatu Ketika”.

Baca Juga: Penyebab Tom Cruise Mengamuk Saat Produksi Film Mission: Impossible 7

“Sampai kapan angkara murka ini berakhir pak Karni? Orang-orang melihat sebaran daun-daun kara dan berkata ‘bersabarlah’, seperti kata pak karni tadi, sampai sementara waktu,” ujarnya.

“Pengakhir angkara murka, momentum. Kalau saya jadi pak Wawan Kapolres Nias, semua orang saya tangkap tadi di sini, karena mengatakan hoaks,” kata dia.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul ”Goda Karni Ilyas Terkait ILC Pamit, Sujiwo Tejo: Ini Dimatikan karena Pengaruh Luar kan?” Sujiwo Tejo mengatakan kalau ucapan mengenai adanya kemiskinan di Nias merupakan hoaks, karena Indonesia merupakan negara Pancasila.

“Ini hoaks, bagaimana ada kemiskinan di negara Pancasila, coba ditangkap itu pak Dedi Gumelar itu, gak mungkin itu, hoaks semua itu,” ujar Sujiwo Tejo.

Baca Juga: [CEK FAKTA]: Ustadz Abdul Somad Diciduk Polisi Berpakaian Preman, Ini Faktanya

“Gak mungkin ada orang miskin di Indonesia, kita negara Pancasila. Berita-berita hoaks Singapura katanya menggratiskan vaksinnya, gak mungkin, karena singapura gak punya Pancasila,” tuturnya melanjutkan.

Melalui narasi itu, Sujiwo Tejo pun mengajak aparat kepolisian untuk lebih reaktif terhadap berita-berita hoaks tersebut.

“Mari Pak, polisinya lebih reaktif Pak, ini berita-berita hoaks tentang Singapura. Karena ada yang katanya gratis, mereka gak punya sila kemanusiaan,” ucapnya.

Baca Juga: Kelompok Teroris Diduga Sebarkan Kotak Amal di Minimarket untuk Mendanai Gerakan Radikal

“Ini hoaks, bagaimana ada kemiskinan di negara Pancasila, coba ditangkap itu pak Dedi Gumelar itu, gak mungkin itu, hoaks semua itu,” ujar Sujiwo Tejo.

“Gak mungkin ada orang miskin di Indonesia, kita negara Pancasila. Berita-berita hoaks Singapura katanya menggratiskan vaksinnya, gak mungkin, karena singapura gak punya Pancasila,” tuturnya melanjutkan.

Melalui narasi itu, Sujiwo Tejo pun mengajak aparat Kepolisian untuk lebih reaktif terhadap berita-berita hoaks tersebut.

Baca Juga: Ronaldo Tak Suka Nonton Sepak Bola di Televisi, Ini Alasannya

“Mari Pak, polisinya lebih reaktif Pak, ini berita-berita hoaks tentang Singapura. Karena ada yang katanya gratis, mereka gak punya sila kemanusiaan,” ucapnya.

“Kita jadi leader market, kita ekspor benur dan lain, banyak yang mati. Tapi gak keliatan sadis, padahal tiap hari terjadi pembunuhan,” ujarnya menambahkan.

Terakhir, setelah bersenandung sambil menyampaikan narasinya, Sujiwo Tejo pun menyampaikan pendapatnya mengenai alasan ILC pamit.

“Ini dimatikan ILC karena pengaruh luar. Kalau nggak karena pengaruh luar, pasti topiknya ni soal FPI (Front Pembela Islam) kan?” tuturnya.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: YouTube Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler