KARAWANGPOST - Jouran The Princess of Snow and Blood adalah kisah kelompok kecil pembunuh yang dipekerjakan oleh Keshogunan Tokugawa untuk membunuh pembangkang.
Melansir dari berbagai sumber, dalam semesta anime bersejarah ini, era meji alternatif ditandai oleh Tokugawa Yoshinobu yang masih berkuasa hingga pada tahun 1931.
Sebagian besar kekuasaan itu masih ddapat karena adanya sumber energi Ryuumyuaku, atau Dragon Vein. Dan karena itu, Tokyo menjadi kota terpusat bagi pertumbuhan sains.
Sejak awal, visualisasi kisah ini menggambarkan suasana yang gelap dan penuh renungan, tapi juga sekaligus menarik dan keren, misalnya pada tokoh protagonis cerita, Yukimura Sawa.
Baca Juga: Kementerian Pertanian Kawal Panen dan Jaga Harga Gabah
Dalam cerita, sawa sebenarnya adalah sosok wanita muda yang tak ingin berbagi tempat tinggal dengan Asahi, seorang anak yatim piatu yang menjadi juru masak di rumahnya.
Tapi, sepertinya ia tak punya pilihan, belum jelas mengenai tokoh Asahi, tapi sepertinya memiliki peran cukup penting karena posisinya berdekatan dengan tokoh sentral dalam cerita.
Pemimpin kelompok pembunuh ini adalah pria bernama Kuzuhara yang percaya bahwa pembangkang Kuchinawa akan membunuh shogun di pesta perayaan selesainya kastil Tokyo yang baru.
Baca Juga: Saat Hamil Mengapa Mimpi Terasa Nyata? Ini Penjelasannya