dr Tirta Beberkan Soal Perbedaan Antara GERD dan COVID-19

- 30 Juli 2021, 16:53 WIB
dr. Tirta Mandira Hudhi
dr. Tirta Mandira Hudhi /Instagram/@dr.tirta

"Laju nafas bisa diatas 40 an. Muka pucat. Kejar-kejar-an nafas akan membuat otot-otot pernafasan lelah," ujarnya.

GERD juga bisa ditemui pada pasien pasca sembuh dari COVID-19, gejala yang ditimbulkan adalah mual, muntah, rasa pahit, dan dada panas.

"Pada beberapa orang setelah recovery. Setelah COVID-19 ada gejala Gerd juga. Kaya (seperti) mual, muntah, rasa pahit dan dada panas," papar dr. Tirta.

Kemudian, dr. Tirta menjelaskan gejala ringan yang dialami pada pasien COVID-19.

"Pada COVID-19, gejala ringan, batuk, dahak ngumpul di tenggorokan. Jadi rasa gatel (gatal), belum sesak, nafas normal, tapi tenggorokan gatel (gatal) banget untuk keluarin dahak. Berujung batuk-batuk ngikil," sambungnya.

Baca Juga: Antisipasi Penyalahgunaan Bansos, Mensos Tinjau E-Warong di Purwakarta

Dokter Tirta menegaskan bahwa GERD ini bisa menjadi hal yang serius jika tidak segera ditangani. 

Ia menyarankan jika terkena GERD, maka pengobatan yang harus dilakukan adalah konsumsi obat-obat lambung yang mengatur asam lambung.

"Pengobatannya? tentu obat-obat-an lambung yang mengatur asam lambung. Kadang juga bisa dilakukan endoskopi untuk melihat keadaan mukosa esofagus dan lambung," tegas dr. Tirta. ***

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Instagram Dr. Tirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah