Ridwan Kamil: Pemprov Jabar akan Pantau Kenaikan Harga Barang-barang Usai Kenaikan Harga BBM

5 September 2022, 18:50 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan pantau kenaikan harga kebutuhan pokok dan transportasi usai harga BBM naik /Twitter @ridwalkamil

KARAWANGPOST - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat akan memantau kenaikan harga barang-barang, usai kenaikan harga BBM yang sudah berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022.

Selain harga kebutuhan pokok yang diprediksi akan naik harganya, moda transportasi umum juga diperkirakan akan ikut naik setelah harga Pertalite naik dari sebelumnya Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter.

"Inflasi harus kita waspadai bersama, karena ini menyertai kenaikan semua unsur ekonomi yang berhubungan komponennya oleh transportasi. Ada harga bahan pokok kemungkinan juga ikut naik, ada transportasi masyarakat," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil juga mengajak masyarakat untuk bersikap bijaksana terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM.

Baca Juga: Kebocoran 1,3 Miliar Data SIM Card, Kominfo Tuntut Tanggung Jawab Operator 

Kebijakan itu diambil tentu dengan pertimbangan untuk menolong postur anggaran yang membengkak karena subsidi BBM.

"Oleh karena itu, tentunya kita sikapi semua ini dengan sebijak-bijaknya, kita memahami alasan
pemerintah pusat karena subsidinya sudah di atas Rp500 triliun, ya hanya untuk membayari
subsidi BBM," kata Ridwan Kamil di Kota Bandung, Senin, 5 September 2022.

"Tentunya kami memahami alasan pemerintah pusat karena subsidinya sudah di atas Rp500 triliun
hanya untuk membayar subsidi BBM," sambungnya.

Dia menilai kebocoran subsidi BBM tidak boleh terjadi lagi sehingga pengawasan di lapangan
harus diperketat agar tepat sasaran.

Baca Juga: Minibus Tabrak Truk di Ruas Tol Semarang Batang, 7 Tewas 

"Jadi memang saya titip kalau betul selama ini terjadi salah sasaran untuk BBM subsidi mohon
Pertamina khususnya bisa punya cara bahwa yang membeli BBM subsidi itu betul-betul yang
diperuntukkan," tuturnya.

Selama ini, kata Ridwan Kamil, jika membeli BBM di SPBU apakah yang membeli kelas bawah
atau menengah tidak ada pemilahan dan pengawasan.

"Dan yang penting dibelikan tidak ada skrining-skrining. Jadi menurut saya tolong ada upaya untuk memastikan argumentasi subsidi tepat sasaran ini bisa sesuai dengan kenyataan di lapangan," pungkasnya.***

Editor: Gunawan Kus

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler