Gubernur Jabar Ajak Media Masif Kampanyekan Keberhasilan Vaksinasi

- 15 Januari 2021, 16:15 WIB
Gubernur Jabar Saat Meninjau Pelaksanaan Vaksinasi
Gubernur Jabar Saat Meninjau Pelaksanaan Vaksinasi /Humas Pemprov Jabar/

KARAWANGPOST - Ridwan Kamil mengajak media massa masif mengedukasi masyarakat tentang keberhasilan vaksinasi COVID-19 melalui berita.

Hal itu untuk mengikis isu-isu negatif yang membuat sebagian masyarakat enggan divaksin.

Demikian dikatakan Gubernur saat melakukan pertemuan dengan para pemimpin redaksi media nasional di Jabar secara virtual, di Gedung Pakuan Bandung, Kamis 14 Januari 2021.

Baca Juga: Identitas Korban Pembunuhan Sadis Terungkap, Kini Aparat Kepolisian Buru Pelaku 

"Jadi kalau kita berhasil di sebulan dua bulan ini, maka pada saatnya nanti vaksinasi untuk masyarakat isu-isu negatif akan terkikis oleh masifnya edukasi dari media,” harapnya.

Vaksinasi merupakan kunci memutus rantai penularan COVID-19 melalui pembentukan kekebalan kelompok atau herd immunity. Pemerintah pun terus berupaya mendatangkan vaksin maupun memproduksi vaksin sendiri.

Keamanan vaksin yang sudah mulai disuntikkan saat ini sudah terbukti dengan dikeluarkannya izin penggunaan darurat dari BPOM dan fatwa halal dari MUI. Tingkat kemanjuran pada uji klinis pun sesuai yang diharapkan yakni 65,3 persen.

Baca Juga: Bupati Karawang Berharap Predikat WTP BPK Kembali di Raih Kabupaten Karawang

Untuk vaksin yang diproduksi Bio Farma sudah menunjukkan perkembangan positif di uji klinis tahap tiga. Relawan termasuk Gubernur disuntik pertama Agustus dan kedua bulan September. Diketahui saat ini antibodi dalam darah Ridwan Kamil meningkat hingga 99 persen.

"Darah saya sekarang sudah terkandung antibodi 99 persen, padahal baru bulan Maret nanti akan diumunkan," kata Kang Emil.

Sementara vaksin yang hari ini sudah mulai disuntikkan keberhasilannya akan mencapai puncaknya tiga bulan setelah penyuntikan kedua.

Baca Juga: Basarnas Perpanjang Pencarian Korban dan Pesawat Sriwijaya Air

Penyuntikan kedua dilakukan 14 hari setelah suntikan pertama. Kang Emil menuturkan, dosis pertama merupakan perkenalan dan dosis kedua adalah pembentukan antibodi.

"Dan tiga bulan setelah penyuntikan kedua adalah masa panen antibodi," tuturnya.

Untuk itu bagi yang sudah menerima penyuntikan pertama Kang Emil meminta untuk tidak bereuforia berlebihan yang dikhawatirkan bisa menyebabkan kelalaian dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Bantu Warga Terdampak Gempa, TNI AU Kerahkan Sejumlah Pesawat ke Majene

"Jadi jangan setelah di vaksin pertama langsung euforia, lalu terjadi kelalaian 3M, itu yang saya khawatirkan. Mari dukung untuk mempopulerkan semangat vaksinasi yang dibantu oleh peran media," kata Kang Emil.

Ia juga tak memungkiri masih ada sebagian masyarakat yang masih ragu terhadap efektivitas vaksin sehingga enggan untuk divaksin.

Untuk itu sebelum vaksinasi dilakukan kepada masyarakat umum yang menurut rencana pada bulan April mendatang, media masif memberitakan keberhasilan vaksinasi.

Baca Juga: Luar Biasa! Hingga Satu Miliar Dosis, Sinovac Biotech Tingkatkan Produksi Vaksin COVID-19

"Saya berharap kepada media sambil menunggu penyuntikan ke masyarakat April atau paling cepat Maret mendatang media lebih banyak informasikan berita baik. Saya pribadi sudah lelah dengan berita buruk tentang COVID-19 ini mudah-mudahan tahun 2021 lebih banyak berita baiknya," ungkapnya.

Kang Emil menegaskan bahwa saat ini merupakan situasi darurat perang melawan COVID-19. Maka bila masyarakat tidak mau mengikuti vaksinasi korban akan semakin bertambah.

Baca Juga: Jangan Terlewatkan..! Bank Mandiri Salurkan Bansos Rp18,6 triliun, Cek di dtks.kemensos.go.id

"Makanya dalam situasi darurat ini vaksin menjadi wajib bagi mereka yang memenuhi kriteria. Yang tidak wajib itu yang sudah pernah kena COVID-19 karena di dalam tubuhnya sudah ada antibodi, kedua yang komorbidnya banyak," ujarnya.***

Editor: M Haidar

Sumber: Humas Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x