Ridwan Kamil: Belum Ada Hepatitis Akut di Jawa Barat

- 9 Mei 2022, 18:57 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau RS Hasan Sadikin Bandung
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau RS Hasan Sadikin Bandung /dok.foto/Humas Pemprov Jabar

KARAWANGPOST - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan belum ada hepatitis akut di Jabar. Tim Ahli Kesehatan dipersiapkan apabila hepatitis akut sudah terbukti.

"Saya laporkan di Jawa Barat belum ada (hepatitis akut), dan mudah-mudahan tidak ada.  Masyarakat diimbau yang pertama jangan panik. Seperti biasa kita sudah mengalami jatuh bangun dari pandemi Covid-19. Jaga kebersihan dari mulai diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Tenang saja, negara sudah siap untuk mengatasi jika ada (kasus)," kata Ridwan Kamil sat melaksanakan peninjauan di RSHS Bandung, Senin 9 Mei 2022.

Gubernur pun menyebutkan, pihaknya akan mepersiapkan Tim Ahli dari Kesehatan apabila hepatitis akut sudah terbukti.

Baca Juga: Polri Akan Tegur Rombongan Pesepatu Roda Usai Viral di Medsos

"Di Jawa Barat tim ahli sudah dibentuk bersama RSHS. Laboratorium disiapkan untuk mengecek apakah ini kategori hepatitis akut dan lain sebagainya. Saya cek sudah siap, bahkan teknologi molekuler terbaru sudah dimiliki," ujarnya.

Pemprov Jabar pun telah menyiapkan ruangan-ruangan di RSHS apabila ada yang suspek hepatitis akut. Penyakit ini diketahui menyasar bayi hingga remaja usia 16 tahun. 

"Ruangan sudah disiapkan, jaga-jaga kalau ada di Jawa Barat. Dari catatan memang (hepatitis akut) terjadinya di usia bayi sampai 16 tahun. Namun kita belum mengetahui alasan sasaran  di usia tersebut, tapi statisik menunjukkan itu," sebutnya. 

Baca Juga: Presiden Berharap Para Atlet dapat Megharumkan Nama Bangsa di SEA Games Vietnam XXXI 2021

Untuk pencegahan hepatitis yang menular, kuncinya hidup sehat. Kalau penularan lewat pernapasan pakai masker, jaga jarak, kurangi kerumunan, dan jangan saling tukar alat makan. Kalau ada keluarga yang sakit jangan terlalu banyak berinteraksi.

Selain menyiapkan strategi penanganan hepatitis akut, Gubernur Jabar juga memastikan bahwa penanganan Covid-19 di Jabar terkendali. Tingkat keterisian rumah sakit 0,8 persen. 

"Saya datang ke RSHS juga memastikan kondisi Covid-19. Keterisian rumah sakit di Jabar untuk Covid-19 hanya 0,8 persen. Kasus aktif tersisa 1.500 dari puncaknya ratusan ribu, dan rata-rata sudah banyak yang sembuh. Terbukti seperti di RSHS hanya tiga anak yang diawat akibat Covid-19, dan empat orang dewasa. Jadi minim," jelasnya.***

Editor: M Haidar

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah