Januari 2021 Manufaktur Indonesia Lampaui Vietnam dan Thailand

- 2 Februari 2021, 16:44 WIB
Ilustrasi Industri
Ilustrasi Industri /Pixabay/mploscar/

KARAWANGPOST - Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Januari 2021 berada di level 52,2 atau lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 51,3.

Kenaikan ini melampaui capaian PMI manufaktur Vietnam (51,3), kemudian Thailand (49,0), dan Malaysia (48,9). Sementara itu, PMI manufaktur ASEAN pada awal tahun ini berada di level 51,4.

Bahkan, PMI manufaktur China mengalami penurunan ke titik 51,3 dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,9.

Hal ini merupakan bentuk pemulihan sektor industri di tengah pandemi COVID-19 dan wujud sektor manufaktur yang ekspansif. Selain itu, menunjukkan geliat industri pengolahan nonmigas di tanah air yang masih positif pada awal 2021.

Baca Juga: Dua Hari Jateng Dirumah Saja akan dimulai Pekan ini

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, selama empat bulan terakhir ini PMI manufaktur Indonesia terus melonjak, bahkan mencatat rekor.

Selain itu, peningkatan PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2021 adalah yang tercepat selama 6,5 tahun terakhir dan terbesar sejak survei dimulai pada April 2011.

“Di tengah masa-masa sulit ini, kenaikan selama empat bulan berturut-turut ini, menunjukkan bahwa rebound-nya ekonomi Indonesia akan semakin cepat,” ungkap Menperin seperti dikutip dari situs Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Baca Juga: Kota Bandung Berlakukan Tilang Elektronik Mulai Bulan Depan

Kinerja gemilang dari sektor industri manufaktur di tanah air, juga tampak pada kontribusinya yang paling besar terhadap nilai ekspor nasional.

Pada periode Januari-Desember 2020, industri pengolahan mampu mencatatkan nilai ekspor sebesar USD131,13 miliar atau naik 2,95% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Dengan capaian nilai USD131,13 miliar tersebut, sektor industri menyumbang dominan hingga 80,30% dari total nilai ekspor nasional yang mencapai USD163,30 miliar pada tahun 2020,” sebut Agus.

Baca Juga: Sturada FM Siarkan Langsung Materi Belajar Siswa SD Kelas 2 dan 5

Kinerja positif ini membuat neraca perdagangan sektor manufaktur sepanjang tahun 2020 menjadi surplus USD14,17 miliar. Ini juga mengindikasikan bahwa kinerja sektor industri semakin membaik dan para pelaku industri di tanah air masih agresif untuk menembus pasar ekspor.

Menperin juga mengemukakan, realisasi penanaman modal sektor industri di tanah air tumbuh 26% dari 2019 yang mencapai Rp216 triliun menjadi Rp272,9 triliun pada 2020.

Berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada Januari-Desember 2020, sektor industri menggelontorkan dananya sebesar Rp272,9 triliun atau menyumbang 33% dari total nilai investasi nasional yang mencapai Rp826,3 triliun.

Baca Juga: Mahfud Sebut Jabatan Menko Polhukam Tidak Laku Untuk Memberi Restu Pengambilalihan Partai Demokrat

Hasilnya, realisasi investasi secara nasional pada tahun lalu melampaui target yang dipatok sebesar Rp817,2 triliun atau menembus 101,1%.

“Ini capaian yang sangat luar biasa di tengah kondisi pandemi. Bahkan, investasi sektor industri mampu tumbuh double digit,” tandas Menperin.***

Editor: M Haidar

Sumber: Kemenperin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah