Irigasi Pertanian Menjadi Faktor Penting untuk Capai Target 35 Juta Ton Beras

20 Oktober 2023, 04:31 WIB
Ilustrasi - Pasokan air untuk lahan persawahan musim kemarau /Karawangpost/Foto/FB-Anto Indah

KARAWANGPOST - Irigasi pertanian menjadi faktor penting untuk bisa mencapai hasil produksi beras maksimal pada musim panen mendatang.

Untuk musim panen yang akan datang Kementerian Pertanian (Kementan) telah menargetkan sebanyak 35 juta ton produksi beras.

Salah satu yang menjadi faktor terpenting dan bisa diandalkan untuk mencapai target tersebut adalah kelancaran irigasi pertanian dan memastikan seluruh lahan sawah mendapat pasokan air.

 Baca Juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Pemkab Karawang Serahkan Bantuan Sertifikat Legalitas Usaha

Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mengatakan sejatinya setiap daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam menghadirkan kecukupan beras.

Karena itu, ia berjanji Kementan akan memastikan irigasi lancar, sehingga Indonesia memiliki pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.

“Kementerian Pertanian akan memberikan reward untuk saudara-saudara kita dinas pertanian di seluruh Indonesia yang mampu memproduksi beras cukup banyak," ujar Arief, Kamis 19 Oktober 2023.

 Baca Juga: Pelaku Begal di Tirtajaya Karawang Berhasil Diselamatkan Polisi dari Amukan Massa

Ia menambahkan, dan tentu saja dengan fasilitas bantuan irigasi yang bagus agar proses tanam tidak lagi terkendala.

Untuk mendukung pencapaian target tersebut, Arief meminta Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) untuk saling bersinergi dengan unit pemerintah daerah atau instansi lain.

Tigas utamanya dalam menyediakan irigasi, ketersediaan pupuk dan mengoptimalkan lahan-lahan tidur yang digarap secara maksimal dan lainnya.

 Baca Juga: Pemilu 2024: Maju sebagai Capres-Cawapres Menteri Tidak Perlu Mengundurkan Diri

”Manfaatkan lahan tidur dan segera tingkatkan IP (indeks pertanaman) supaya lebih tinggi lagi,” tandas Arief.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, upaya yang dilakukan Kementan di antaranya dengan pengembangan sumber air alternatif dan pengembangan irigasi hemat air atau efisiensi penggunaan air irigasi.

“Kita harus meningkatkan dan mempertahankan ketersediaan air di tingkat usaha tani sebagai suplesi air irigasi untuk komoditas tanaman pangan, hortikultura dan peternakan," ungkap Ali.

 Baca Juga: Empat Unit Mobil Damkar dikerahkan Padamkan Kebakaran di Lahan Kosong Karangpawitan Karawang

Ia menjelaskan, salah satu caranya menampung atau meningkatkan muka air dan mengoptimalkan pemanfaatan air yang sumber airnya berasal dari mata air, curah hujan/run off, sungai dan atau sumber air lainnya yang berfungsi untuk suplesi air irigasi.

Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan fungsi jaringan irigasi pada irigasi tersier melalui kegiatan rehabilitasi dan peningkatan fungsi saluran, membangun sarana bangunan penangkap air serta meningkatkan kualitas kelembagaan petani pemakai air.

“Program irigasi pertanian ini sebagai upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sekaligus mengurangi dampak kekeringan dan kebanjiran di sektor pertanian meningkatkan ketersediaan air irigasi,” jelas Ali.***

Editor: M Haidar

Sumber: Kementan

Tags

Terkini

Terpopuler