Kementan Genjot Produksi Padi dan Jagung Antisipasi Ancaman El Nino yang Terus Berlanjut

2 Januari 2024, 15:03 WIB
Inovasi budi daya jagung /KARAWANGPOST/

KARAWANGPOST - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot produksi padi dan jagung sebagai upaya menjaga ketahanan pangan dari ancaman krisis pangan global dan ekstrim El nino yang masih terus berlanjut

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pada berbagai kesempatan menyampaikan pentingnya meningkatkan produksi padi dan jagung.

“Kita fokus dalam peningkatan program padi dan jagung ini adalah untuk mancapai swasembada dan mengurangi impor,” tuturnya.

Baca Juga: Sepanjang 2023 Kejagung Berhasil Jebloskan 138 Buronan

Menindaklanjuti hal tesebut, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Bertani On Cloud (BOC) Volume 247 dengan mengangkat tema Kesiapan SDM Pertanian mendukung peningkatan produksi padi dan jagung.

Acara talkshow yang digelar di Lido, Jawa Barat, pada Selasa 2 Januari 2024 merupakan rangkaian Apresiasi SDM Pertanian 2023.

Tampil sebagai narasumber, Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Siti Munifah, Ketua Perhiptani Jawa Barat Dudy S Tafajani, Ketua KTNA Jawa Barat H. Otong Wiratna dan Ketua P4S Agro Spora Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Peningkatan Kasus Covid-19, Pemerintah Harus Siapkan Prokes untuk Hadapi Libur Nataru

Sementara Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menilai peran penting untuk meningkatkan dua komoditas tersebut berada di penyuluh.

“SDM pertanian harus mendongkrak produktifitas pertanian, dan tugas penting penyuluh untuk mendampingi petani dalam penyediaan pangan,” katanya.

Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah, mengatakan perubahan iklim global dan dampak perang Rusia Ukraina yang menyebabkan kelangkaan pupuk, mengakibatkan penurunan produksi pangan dan meningkatkan nilai impor kita.

Baca Juga: Perilaku Korupsi Bisa Menghambat Kemajuan Bangsa

Untuk itu, peningkatan produksi padi dan jagung merupakan solusi penyediaan pangan bagi 278 juta penduduk indonesia.

“Menjawab tantangan hal tersebut, program kerja dari Kementan seperti yang telah ditetapkan oleh Mentan Amran Sulaiman adalah meningkatkan produksi padi dan jagung. Fokus program dalam meningkatkan produksi sekaligus mengulang sukses swasembada pangan,” katanya.

Untuk itu, Siti Munifah meminta semua insan pertanian harus aktif bekerja keras. “Utamanya penyuluh sebagai garda terdepan mendampingi petani di lapangan.

Baca Juga: Ade Armando dilaporkan ke Polisi Dugaan Ujaran Kebencian

Kami tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan semua pihak dalam hal ini Perhiptani, KTNA termasuk P4S untuj bahu membahu mensukseskan program pemerintah,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini Kementan menggandeng TNI dengan untuk membantu penyuluh dilapangan, jumlah penyuluh saat ini 38.800 dengan jumlah desa 83.000 yang harus didampingi.

“Dengan kekurangan personil tersebut harus dibantu oleh aparat negara yang paling dekat dengan masyarakat yaitu Babinsa yang rantai komandonya ada di TNI, diharapkan peran babinsa dalam proses percepatan tanam dan olah tanam,” katanya.

Baca Juga: Ade Armando dilaporkan ke Polisi Dugaan Ujaran Kebencian

Ketua KTNA Jawa Barat, H. Otong Wiratna, menjelaskan jika KTNA merupakan bagian dari pelaku pembangunan pertanian, sudah sejak lama hadir dan bersinergi dalam mendukung program pemerintah khususnya kementan.

“Terbaru kolaborasi Kementan dan KTNA khusus di Jawa Barat, adalah dalam upaya mendukung program pemerintah dalam mencapai target peningkatan produksi padi dan jagung,” ujarnya.***

Editor: M Haidar

Sumber: Kementan

Tags

Terkini

Terpopuler