Sementara devisa negara sebesar Rp27 triliun per bulan atau sekitar Rp1 triliun per hari dari ekspor sawit hilang dari genggaman.
Ditambah 16 juta pekerja di bidang industri kelapa sawit nasional dipertaruhkan nasibnya. Belum lagi lunturnya kepercayaan mitra dagang luar negeri, karena kebijakan radikal yang diputuskan Presiden tersebut.
Baca Juga: Ridwan Kamil Usulkan Tiga Nama Pengganti Kepala Daerah Bekasi, Tasikmalaya dan Cimahi
Mulyanto meminta, Menteri terkait agar berhenti membuat janji-janji palsu yang sekedar PHP bagi masyarakat.
Masyarakat sudah bosan dengan berbagai janji yang dilontarkan, yang ujung-ujungnya nihil.
“Sekarang ini masyarakat tengah menunggu dengan harap-cemas, apakah dengan bahan baku migor yang berlimpah akan betul-betul membuat produksi cukup. Kemudian dengan masuknya Bulog di sisi distribusi, akankah segera membuat ketersediaan migor curah di pasar terpenuhi dan dengan harga yang sesuai HET,” jelasnya.
Baca Juga: Film Doctor Strange 2 Punya Pandangan Lebih Gelap dari The Scarlet Witch
Sementara itu para petani sawit rakyat terlindungi dengan berbagai insentif akibat anjloknya harga TBS di pasar.
Untuk itu, menteri terkait dinilai harus bergerak cepat merespon permasalahan-permasalahan tersebut dengan berbagai kebijakan teknis yang konkret dan tidak membiarkannya berlarut-larut.
Baca Juga: Kasus Investasi Binomo, Berikut ini Rincian Barang Indra Kenz yang Disita Polri