Kebijakan Bansos yang Ugal-ugalan Mengakibatkan Beras Langka dan Mahal di Pasaran

- 23 Februari 2024, 16:27 WIB
Beras kualitas premium
Beras kualitas premium /Karawangpost/

KARAWANGPOST - Langka dan mahalnya beras di pasaran selama beberapa bulan terakhir ini bisa jadi akibat dari kebijakan bansos yang salah penerapan.

Pernyataan itu disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher yang merespon terkait adanya kelangkaan dan naiknya harga beras di sejumlah daerah.

"Kondisi ini mengkhawatirkan karena dapat menurunkan daya beli masyarakat terhadap bahan pokok. Padahal sebentar lagi kita memasuki bulan suci Ramadan dan Idulfitri di mana kebutuhan akan bahan pokok meningkat,” kata Netty dalam keterangannya, Jumat 23 Februari 2024.

Baca Juga: Indonesia Bisa Jadi Lumbung Pangan dan Kunci Masalah Krisis Pangan Dunia

Netty tidak sependapat dengan pemerintah yang menyebut langka dan mahalnya beras di pasaran karena perubahan cuaca yang membuat hasil panen turun. 

"Alasan adanya El Nino dan gagal panen bukanlah faktor tunggal yang membuat beras menjadi langka dan mahal. Kebijakan bansos yang ugal-ugalan tanpa memikirkan ketersediaan pasokan juga menjadi faktor penyebab beras langka,” katanya.

"Bansos jor-joran ini tidak urgen sebagaimana zaman Covid-19. Anehnya lagi, bansos jelang pemilu kemarin lebih sering dan lebih banyak ketimbang pada masa pandemi. Pemerintah harus berani mengakui dan mengevaluasi kebijakan tersebut,” Netty menambahkan.

Oleh sebab itu, Netty meminta pemerintah melakukan langkah-langkah penanggulangan dengan aksi nyata daripada sibuk klarifikasi soal bansos dan kelangkaan beras. 

Baca Juga: Pemerintah Percepat Distribusi Beras SPHP ke Pasar sebagai Respon Cepat Naiknya Harga Beras

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah