Masuki Bulan Ramadan Harga Beras Tidak Kunjung Stabil

- 14 Maret 2024, 11:09 WIB
Harga beras di pasar tradisional
Harga beras di pasar tradisional /Karawangpost/Foto/FB-Andi Sembako

KARAWANGPOST - Menurut data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 13 Maret 2024, harga beras medium mencapai angka Rp14.380. Hingga memasuki bulan Ramadan, harga beras tidak kunjung stabil.

Tak kunjung stabilnya harga beras di pasaran tersebut menjadi pertanyaan Komisi VI DPR RI yang membidangi perdagangan.

Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty mempertanyakan langkah yang dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga beras.

Baca Juga: Legislator Mendesak Pemerintah Lakukan Mitigasi Risiko Potensi Gejolak Harga Pangan pada Ramadan dan Idulfitri

Baca Juga: Update Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR Hari Ini 14 Maret 2024

Ia menyoroti besarnya impor beras yang dilakukan pemerintah namun tidak sejalan dengan stabilnya harga beras di masyarakat.

"Kita tahu permasalahan impor beras kita begitu tinggi, impor tertinggi sepanjang sejarah 25 tahun, ini impor tertinggi kita untuk beras. Sudah impornya tinggi, harga berasnya (juga) tinggi," ungkap Evita dalam Rapat Kerja di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.

"Harusnya impor itu kita lakukan untuk mampu melakukan stabilisasi harga beras di tengah masyarakat," tegasnta, Evita menambahkan.

Pemerintah saat ini kurang dapat mengantisipasi harga beras kembali melambung tinggi. Pemerintah cenderung hanya menjadi pemadam kebakaran dengan melakukan langkah-langkah penyelesaian sesaat, sehingga permasalahan serupa terus-menerus berulang.

"Kita jangan seperti pemadam kebakaran, hanya kalau ada kebakaran kita padamkan apinya dengan pasar murah, cari ini cari ini, tapi permasalahan dari mana datangnya api itu tidak pernah kita cari, ya akan berulang-ulang terus Pak," tegasnya

Untuk itu, ia meminta pemerintah untuk serius bersama mengatasi permasalahan beras. Sebab, langkah konkrit pemerintah untuk dapat menstabilkan harga beras sangat dinantikan oleh masyarakat.

"Nggak cukup hanya buat pasar murah, nggak cukup Bulog hanya mengatakan tadi yang dipresentasikan. Harus ada langkah konkret bersama yang dilakukan oleh bapak-bapak, nggak masing-masing jalan sendiri-sendiri," harap Evita.

Hal itu disampaikan di hadapan Mendag Zulkifli Hasan, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food, Direktur Utama Perum Bulog, dan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

Diketahui, pemerintah telah melakukan impor beras sebesar 3,5 juta ton di tahun 2023. Jumlah itu terdiri dari penugasan 2 juta ton di awal tahun dan 1,5 juta ton di akhir tahun 2023. Impor tersebut dilakukan karena produksi beras mengalami penurunan akibat El Nino.***

Editor: M Haidar

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah