Para Menteri Ekonomi Sepakat Pulihkan Ekonomi di Kawasan ASEAN

- 3 Maret 2021, 01:55 WIB
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi saat menyampaikan strategi pemulihan ekonomi di Indonesia
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi saat menyampaikan strategi pemulihan ekonomi di Indonesia /dok.foto/Kemendag/

KARAWANGPOST - Ditemukannya vaksin COVID-19 dan dimulainya program vaksinasi, diyakini akan mendorong upaya pemulihan ekonomi dan penguatan rantai nilai global (global value chain) di kawasan. 

Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi bersama sembilan Menteri Ekonomi/Perdagangan Negara Anggota ASEAN lainnya dalam Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM Retreat) ke-27 yang dilaksanakansecara virtual, pada Selasa 2 Maret 2021.

“Indonesia telah memulai program vaksinasi Covid-19 yang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani dampak pandemi dan mendorong kembali kegiatan perekonomian,” ungkap Mendag Lutfi.

Baca Juga: PMI Depok Kembangkan Kemampuan Relawan dengan Latihan Vertical Rescue

Menurut Mendag, upaya pemerintah memfokuskan perhatian pada testing, tracing dan treatment, serta program vaksinasi akan meningkatkan kepercayaan dalam langkah pemulihan sektor ekonomi secara keseluruhan.

Para Menteri Ekonomi Negara Anggota ASEAN
Para Menteri Ekonomi Negara Anggota ASEAN

Beberapa hal strategis yang telah dilakukan Indonesia, di antaranya:

  1. Membuka sektor-sektor produktif pendukung pemulihan ekonomi
  2. Mempercepat stimulus fiskal
  3. Meningkatkan sisi permintaan dan penawaran
  4. Menyusun kebijakan moneter yang mendukung pemulihan
  5. Serta digitalisasi perekonomian, khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

Indonesia menyerukan perlunya kebijakan fasilitasi perdagangan, di antaranya memberikan perhatian pada isu-isu yang terkait dengan penerapan kebijakan nontarif (non tariff measures), dan upaya-upaya lain untuk menjaga keterbukaan pasar, agar arus perdagangan, wisata, dan tenaga kerja perlahan kembali pulih pascapandemi Covid-19.

Baca Juga: Kemendag Komitmen Dukung Iklim Usaha Perunggasan Berdaya Saing

Dalam pertemuan ini, para Menteri Ekonomi ASEAN juga menyepakati 5 dari 13 prioritas ekonomi ASEAN 2021 yang pembahasannya di bawah kewenangan Menteri Ekonomi ASEAN untuk segera diimplementasikan.

Yakni adopsi Non Tariff Measure Cost Effectiveness Toolkit, peluncuran negosiasi ASEAN-Canada Free Trade Agreement, ASEAN Investment Facilitation Framework (AIFF), Work Plan on the Implementation of the ASEAN Agreement on E-Commerce 202 - 2025, dan Framework for Circular Economy.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia, Hari Ini Bertambah 5.712 Orang

Penyusunan Post 2025 Vision for the ASEAN Economic Community (AEC) yang telah disepakati dalam Pertemuan KTT ASEAN ke-37 pada November 2020 juga menjadi perhatian para menteri.

“Saat ini merupakan momentum tepat untuk mendiskusikan Post Vision 2025 AEC dan Indonesia memandang perlunya sentralitas ASEAN dalam membangun daya tahan ekonomi regional dari kemungkinan krisis global di masa depan, di antaranya melalui pemanfaatan teknologi digital,” jelas Mendag.

Baca Juga: Kapolres Karawang: Sinergi Kunci Percepatan Pemulihan Kondisi Pandemi Covid-19

Para Menteri juga membahas sejumlah hal terkait kerjasama ASEAN dengan mitranya, antara lain terkait rencana reviu Persetujuan Perdagangan Barang ASEAN dan India untuk mengatasi berbagai permasalahan implementasi di ASEAN dan India, serta perkembangan perundingan ASEAN - European Union Free Trade Agreement.***

Editor: M Haidar

Sumber: Kemendag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x