Perusuh Capitol AS 'QAnon Shaman' Mengaku Bersalah, Kecewa Trump Tidak Mengampuninya

- 4 September 2021, 23:29 WIB
Jacob Chansley, memegang tanda yang mengacu pada QAnon, berbicara ketika para pendukung Presiden AS Donald Trump berkumpul untuk memprotes hasil awal pemilihan presiden 2020, di depan Maricopa County Tabulation and Election Center (MCTEC), di Phoenix, Arizona 5 November , 2020
Jacob Chansley, memegang tanda yang mengacu pada QAnon, berbicara ketika para pendukung Presiden AS Donald Trump berkumpul untuk memprotes hasil awal pemilihan presiden 2020, di depan Maricopa County Tabulation and Election Center (MCTEC), di Phoenix, Arizona 5 November , 2020 /REUTERS/Cheney Orr

Sementara tuduhan kejahatan Chansley yang telah mengaku bersalah membawanya kedalam hukuman penjara maksimum 20 tahun dan denda hingga $ 250.000.

Jaksa Kimberly Paschall mengindikasikan hukuman maksimum tersebut kemungkinan akan diminta pemerintah jauh lebih pendek.

Baca Juga: Lowongan Kerja Merry Riana Group Healthy M Kitchen

Chansley telah menjadi pendukung teori konspirasi QAnon yang menyebut Trump sebagai sosok penyelamat dan elit Demokrat sebagai komplotan pedofil dan kanibal setan.

Meski tidak mendapatkan pengampunan dari Trump, pengacara pembela Chansley, Albert Watkins mengatakan "akan selalu ada titik lemah" bagi Trump di hati Chansley.

Pada sidang pembelaannya hari Jumat, Albert Watkins meminta Hakim Royce Lamberth untuk mengizinkan Chansley dibebaskan dari penjara.

Baca Juga: Sinopsis Film Series Little Mom akan Tayang 10 September di WeTv

Sambil menunggu sidang hukuman, yang dijadwalkan pada 17 November. Hakim mengatakan dia akan mempertimbangkan permintaan itu.

Watkins meminta kebijaksanaan jaksa bahwa Chansley telah mengakui dan bukan sebagai perencana atau penyelenggara kerusuhan.

Watkins kemudian mengatakan Chansley juga telah bekerja sama dengan penyelidikan pada 6 Januari lalu, dan memberi tahukan bahwa ada beberapa kelompok yang dilihatnya mencuri materi rahasia dari kantor Senat tersebut.***

Halaman:

Editor: Ali Hasan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x