AS Jatuhkan Sanksi Empat Aktor yang diduga bekerja untuk Rusia mengacaukan Ukraina

- 21 Januari 2022, 02:52 WIB
Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo
Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo /Youtube/Senator Sheldon Whitehouse



KARAWANGPOST - Pemerintah AS resmi menjatuhkan sanksi pada empat orang yang dituduh bekerja atas arahan pemerintah Rusia untuk mengacaukan Ukraina, Kamis 20 Januari 2022.

Sanksi diberikan ketika para pemimpin dunia dan sekutu bersiap untuk mencegah kemungkinan invasi Rusia meluncurkan serangan ke Ukraina.

Departemen Keuangan AS mengatakan hukuman baru itu terpisah dan berbeda dari serangkaian sanksi ekonomi dan keuangan. AS ancam akan jatuhkan hukuman yang sangat bedampak pada Rusia jika lebih lanjut menginvasi Ukraina.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Target Porsi Kredit UMKM Naik menjadi 30 Persen di Tahun 2024

Pada konferensi pers sehari sebelumnya, Presiden Joe Biden mengatakan dia memperkirakan Presiden Vladimir Putin akan menyerang Ukraina, sambil bersumpah bahwa langkah seperti itu akan menjadi bencana bagi Rusia.

"Sanksi menargetkan dua intelijen Rusia di Ukraina dan dua mantan pejabat Ukraina yang mendukung Rusia," kata Departemen Keuangan dalam siaran pers, Kamis 20 Januari 2022.

Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo dalam rilisnya menyebutkan, Amerika Serikat mengambil tindakan untuk mengekspos dan melawan kampanye pengaruh dan disinformasi Rusia yang berbahaya dan mengancam di Ukraina.

Baca Juga: Ragam Model Penipuan Bisnis merugikan Masyarakat menjadi Tugas bersama Pemerintah dan OJK

"Kami berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakan destabilisasi mereka."

Departemen Keuangan menuduh Kremlin pada tahun 2020 telah memberlakukan sebuah operasi pengaruh komprehensif untuk mengkooptasi simpatisannya di Ukraina sementara merusak orang-orang terkemuka Ukraina yang dipandang sebagai hambatan bagi pengambilalihan pemerintahnya oleh Rusia.

Departemen tersebut mencatat bahwa Rusia telah menggunakan taktik disinformasi selama lebih dari satu dekade di negara lain, termasuk AS setidaknya sejak 2016.

Baca Juga: Realisasi Program Sejuta RumahTahun 2021 mencapai 1,11 Juta Unit

Sanksi baru dijatuhkan kepada Taras Kozak, Voloshyn, Volodymyr Oliynyk dan Vladimir Sivkovich.

Kozak dan Voloshyn, dua Anggota Parlemen Ukraina saat ini, adalah jantung dari upaya Kremlin untuk merekrut pejabat pemerintah untuk mengambil alih Ukraina dan mengendalikannya dengan pasukan pendudukan, menurut Departemen Keuangan AS.

Kozak ditunjuk karena keterlibatannya dalam upaya campur tangan dalam pemilihan pemerintah asing atas nama Rusia. Dia dituduh merusak para pemimpin Ukraina dan memperkuat narasi palsu tentang pemilihan AS 2020.

Baca Juga: Arteria Dahlan Minta Maaf, Paguyuban Seniman Jawa Barat: Harus Dipecat!

Voloshyn dikenai sanksi karena bekerja untuk Rusia. Departemen Keuangan menuduhnya bekerja dengan Konstantin Kilimnik, seorang agen Rusia yang dituduh bekerja dengan mantan ketua kampanye Trump Paul Manafort, untuk berbagi informasi guna mempengaruhi pemilihan AS.

"Oliynik dan Sivkovich adalah mantan pejabat Ukraina. Oliynyk, yang tinggal di Moskow, bekerja atas arahan sayap intelijen FSB Rusia untuk mengumpulkan informasi tentang infrastruktur Ukraina," kata Departemen Keuangan.

Sivkovich bekerja dengan jaringan aktor intelijen Rusia untuk melakukan operasi pengaruh yang mendukung tujuan Rusia, menurut dugaan Departemen Keuangan. Keduanya dikenai sanksi karena bekerja untuk Rusia.***

Editor: M Haidar

Sumber: thehill


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x