Indonesia Berpeluang Mendapatkan 663 Juta Vaksin

20 Januari 2021, 21:49 WIB
Ariel Noah Terima Vaksin Covid-19 /Humas Pemprov Jabar/

KARAWANGPOST - Indonesia berpeluang mendapatkan 663 juta dosis vaksin. Jumlah ini lebih tinggi dari kebutuhan vaksinasi nasional sebanyak 426 juta dosis.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu 20 Januari 2021.

"Kalau kita masukkan dengan yang lagi proses ataupun potensi ada sekitar 438 juta dosis," ungkap Honesti Basyir mengutip dari Antara.

Baca Juga: PSSI Batalkan Kompetisi Liga 1 dan 2, Tidak Ada Juara dan Degradasi

"Tapi kalau seandainya kita mendapatkan full supply COVAX/GAVI kemungkinan kita memiliki 663 juta dosis, sementara kebutuhan 426 juta," tambahnya.

Honesti menyebutkan untuk mencapai herd immunity 70 persen dari masyarakat, maka Indonesia harus melakukan vaksinasi terhadap 181 jua orang.

Vaksinasi diberikan se3banyak dua dosis. Dengan begitu dari 181 juta itu dibutuhkan 362 juta dosis.

Baca Juga: Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Karawang di Tunda Sampai Batas Waktu yang Tidak ditentukan

"Tapi dalam pelaksanaannya ada vaksin rusak dan segala macam itu kita diberikan allowance 15 persen sehingga total kebutuhan vaksin 426 juta dosis," papar Honesti.

Dari kebutuhan 426 juta dosis itu, lanjut dia, pihaknya sudah melakukan supply agreement terhadap sejumlah perusahaan vaksin global dengan dukungan Kementerian BUMN, Kemenkes dan Kementerian terkait.

"Pertama dengan Sinovac, ada vaksin jadi sebesar 3 juta dosis, ini sudah sampai semuanya. Kemudian sebesar 140 juta dosis dalam bentuk bahan baku, bertahap masuk ke Indonesia. Bahan baku itu kita proses produksi di Bio Farma untuk menjadi vaksin jadi," katanya.

Baca Juga: Warga Pernah Terpapar Corona, diminta untuk Donorkan Darahnya

Kemudian, lanjut dia, pihaknya juga memiliki kontrak dengan Novavax sebesar 50 juta dosis, dan terdapat opsi tambahan menjadi 80 juta dosis. Ini bergantung dari kemampuan dalam menyerap atau mengeksekusi perjanjian tersebut.

Ia menambahkan Indonesia juga mendapat komitmen vaksin dari fasilitas global COVAX yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Aliansi Vaksin (GAVI) sebesar 54 juta dosis vaksin.

Baca Juga: Ketat PPKM Kabupaten Bekasi, 50 Calon Penumpang Bus di Rapid Test Antigen

"Tapi kita memiliki opsi kalau mereka punya lebih supply kita bisa mendapat 54 juta dosis lagi, artinya memang 108 juta dosis kalau memungkinkan, atau lebih kurang 20 persen dari total populasi yang berhak mendapat vaksin," katanya.

Disamping itu, Honesti mengatakan, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan perusahaan vaksin Astrazeneca sebesar 50 juta dosis, dan ada opsi 50 juta dosis.

Baca Juga: Gubenur: Razianya Kurang Rutin Masyarakat Tak Pakai Masker pun Tak ada yang Menegur

Namun itu tergantung GAVI atau COVAX apakah bisa memenuhi supply kita untuk level maksimum.

Ia juga mengatakan, pihaknya sedang melakukan proses negosiasi dengan perusahaan vaksin Pfizer.

"Sedang proses nego, mudah-mudahan dalam minggu ini, dimana komitmen yang kita tawarkan untuk bisa supply 50 juta dosis," katanya.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler