Waspada Bencana Hidrometeorologi Awal Tahun 2021

- 9 Desember 2020, 05:26 WIB
Seorang warga membawa payung saat melintas di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (16/10/2020). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim hujan di Indonesia telah berlangsung dari bulan Oktober dan diprediksi puncak musim hujan terjadi pada Januari hingga Februari 2021
Seorang warga membawa payung saat melintas di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (16/10/2020). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim hujan di Indonesia telah berlangsung dari bulan Oktober dan diprediksi puncak musim hujan terjadi pada Januari hingga Februari 2021 / ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.

KARAWANGPOST - Potensi bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan diprediksi berlangsung pada Januari-Februari 2021.

Sebanyak 61 persen daerah di wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, meliputi sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, Sumatera Barat, Jambi, Jakarta, sebagian besar Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan sebagian Jawa Timur, hasil pemantauan perkembangan musim hujan hingga akhir November 2020.

Juga di sebagian besar Bali, sebagian NTB, Flores bagian utara, Kalimantan, sebagian Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan bagian barat, Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat, dan Papua bagian utara.

Baca Juga: Lima Jenazah LPI Dimakamkan di Megamendung Bogor

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada seluruh pihak agar mewaspadai potensi bencana yang akan terjadi pada puncak musim hujan tersebut.

Dilansir dari antaranews.com "Kami mengimbau pihak-pihak terkait di pemerintah pusat dan daerah, maupun masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi mendapatkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, agar mewaspadai adanya ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan banjir bandang," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa 8 Desember 2020.

Sementara itu, anomali iklim La Nina terpantau masih berlangsung di Samudera Pasifik dengan intensitas level moderat. Suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah daerah Nino 3.4 menunjukkan anomali sebesar minus 1,4 derajat Celcius sehingga perkembangan saat ini menunjukkan Intensitas La Nina moderat yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada periode Januari - Maret 2021 dan kemudian akan melemah pada Mei 2021.

Baca Juga: Juru Bicara TGUP Covid-19 Karawang Himbau Warga Patuhi Protokol Kesehatan Saat Pencoblosan Suara

Musim hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia diprediksi akan berlangsung hingga bulan April 2021. Peningkatan kewaspadaan diperlukan pada daerah-daerah yang diprediksi akan mendapatkan akumulasi curah hujan dengan kriteria Tinggi hingga Sangat Tinggi atau mencapai 300mm/bulan pada Desember 2020 - Januari 2021.

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x