Gencarkan Imunisasi Pemerintah Aktifkan Kembali Posyandu di Seluruh Indonesia

- 14 Mei 2022, 06:00 WIB
Pelayanan Posyandu
Pelayanan Posyandu /dok.foto/Kemenkes



KARAWANGPOST - Sejak tingginya penyebaran Covid-19 di Indonesia. Dilaporkan jumlah kunjungan sasaran ke posyandu menurun.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, Posyandu di masa pandemi jauh lebih menurun, data yang kita terima penurunanya sampai 70 persen lebih. Posyandu tidak bisa melakukan aktivitas karena pandemi Covid.

Pemerintah bersiap akan memperluas layanan kesehatan primer dengan mereaktivasi sekitar 300 ribu posyandu di seluruh Indonesia. 

Baca Juga: Bundesliga Jerman: Prediksi Pertandingan Bayer Leverkusen vs Freiburg

Sulit bagi pemerintah pusat maupun daerah untuk memberikan layanan kesehatan ke 80-an ribu desa, 514 kabupaten/kota di 34 provinsi,.

"Kalau kita hanya mengandalkan puskesmas yang jumlahnya sekitar 10 ribuan, tidak akan cukup untuk menjangkau seluruh masyarakat,” ujar Menkes, Jumat 13 Mei 2022.

Penggaungan kembali serta rebranding posyandu ini merupakan bagian dari transformasi di bidang kesehatan.

Baca Juga: Bundesliga Jerman: Prediksi Pertandingan Stuttgart vs Koln

“Kita akan mereaktivasi, meredefinisikan lagi posyandu agar bisa lebih sistematis dan lebih mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah untuk memberikan layanan kesehatan standar di seluruh pelosok Indonesia,” ujarnya.

Reaktivasi ini menjadi tantangan tersendiri terutama di masa COVID-19 karena operasional posyandu sedikit terganggu saat pandemi.

Kemenkes berupaya keras untuk meningkatkan jumlah sasaran yang mengunjungi posyandu dengan menghadirkan berbagai program-program kesehatan yang menarik, update dan kekinian yang berorientasi pada peningkatan pola hidup bersih dan sehat sebagai investasi kesehatan masa depan.

Baca Juga: Bundesliga Jerman: Prediksi Pertandingan Mainz vs Eintracht Frankfurt

Salah satu program yang diprioritaskan pemerintah melalui posyandu adalah imunisasi.

Melalui kader-kader posyandu, pemerintah berharap cakupan imunisasi rutin bagi anak yang sempat terganggu akibat pandemi COVID-19 bisa kembali meningkat.

“Imunisasi nasional akan sukses kalau didukung oleh seluruh kader-kader kita yang ada di posyandu,” ucapnya.

Baca Juga: Bundesliga Jerman: Prediksi Pertandingan Wolfsburg vs Bayern Munich

Dilaporkan terdapat sekitar 1,7 juta anak Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap pada tahun 2019-2021.

Dengan jumlah anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang semakin banyak, dikhawatirkan akan berdampak pada peningkatan jumlah kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dan terjadinya Kejadian Luar Biasa atau KLB PD3I seperti campak, rubela, dan difteri di beberapa wilayah.

Kemenkes berupaya menutup kesenjangan imunitas di masyarakat dengan mengharmoniskan kegiatan imunisasi tambahan dan imunisasi kejar dengan melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dilakukan secara bertahap.

Baca Juga: Bundesliga Jerman: Prediksi Pertandingan Union Berlin vs Bochum

Tahap pertama dilaksanakan mulai bulan Mei tahun 2022 bagi seluruh provinsi di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Sedangkan tahap kedua dilaksanakan mulai bulan Agustus tahun 2022 bagi provinsi di pulau Jawa dan provinsi Bali.

Untuk menyukseskan program ini, Menkes menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan pemerintah daerah (pemda) untuk mendorong orang tua membawa anaknya ke fasilitas layanan kesehatan untuk mendapatkan imunisasi selama pelaksanaan BIAN.

Menkes optimistis dukungan dari seluruh pihak dapat membantu meningkatkan cakupan imunisasi rutin dan imunisasi kejar pada anak.

“Kita sudah bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian untuk memastikan dukungan dari seluruh pemda untuk mendukung pelaksanaan BIAN 2022,” ungkapnya.***

Editor: M Haidar

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x