TPID Purwakarta Pastikan Ketersedian Sembako Jelang Ramadhan dan Idul Fitri Aman

- 1 April 2021, 17:56 WIB
Ilustrasi - Kebutuhan Pokok Sembako
Ilustrasi - Kebutuhan Pokok Sembako /Pixabay/EmAji/



KARAWANGPOST - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Purwakarta gelar rapat koordinasi jelang bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

Upaya pengendalian laju inflasi menurut ketua TPID Purwakarta Anne Ratna Mustika sejumlah yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Purwakarta menjelang bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri masih relatif aman.

"Masih aman meski ada beberapa komoditi sayuran yang distribusinya terganggu karena kita masih mengandalkan pasokan dari luar seperti cabe rawit, cabe merah,” ujarnya usai rapat koordinasi TPID Purwakarta di Bale Nagri.

Baca Juga: Jokowi Ajak Masyarakat Tetap Tenang dan Bersatu Lawan Terorisme

Sementara itu, untuk protein hewani seperti telor dan ayam potong juga masih memiliki tingkat harga yang aman apalagi beberapa industri dan peternak ayam potong di Purwakarta stoknya masih memadai.

"Kemudian untuk daging sapi masih di rentang harga Rp110 ribu sampai dengan Rp120 ribu per kilogram,” ujar Ambu Anne.

Adapun untuk pasokan gas elpiji bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengupayakan agar dilakukan penambahan kuota khusus dua bulan menjelang bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri. "Insya Allah pasokan gas elpiji bersubsidi aman," jelas Ketua TPID.

Baca Juga: Surat Wasiat Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

Selain itu guna membantu meningkatkan daya beli warga, Pemkab Purwakarta sudah merancang operasi pasar di beberapa wilayahnya.

"Sudah ada perencanaan, kita akan mempersiapkan operasi pasar bersama bulog dan DKUPP Kabupaten Purwakarta. Tentu dalam operasi pasar nanti diatur tidak sampai menimbulkan kerumunan mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19," ucap Anne.

Dalam kesempatan itu, Bupati Purwakarta sekaligus sebafai Ketya TPID juga menyampaikan imbauan kepada ASN untuk tidak ‘ngabuburit’ pada saat bulan Ramadan. Hal ini sejalan dengan adaptasi kebiasaan baru 5M yang salah satunya mengurangi mobilitas atau kerumunan guna memutus penyebaran Covid-19.

"Saya mengharapkan ASN di seluruh jajaran menjadi contoh bagi masyarakat yang lain untuk mengurangi mobilitas, yang mana itu bagian upaya kita untuk mencegah dan mengurangi kerumunan orang," harap Anne.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah