Pemerintah Dorong Ekspor Komoditas Pertanian ke 12 Negara

13 Maret 2021, 23:57 WIB
Mendag Muhammad Lutfi, Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri BUMN Erick Thohir, serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor produk pertanian di Teluk Lamong, Surabaya, Jatim, Jumat (12/03/2021). /Karawangpost/Dok. Kemendag

KARAWANGPOST - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan bersama  Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi dalam mendorong peningkatan ekspor untuk menjadi kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Kerja sama ini merupakan permulaan untuk memastikan Indonesia mempunyai eksportir baru sehingga ekonomi terus berkelanjutan di masa yang akan datang,” kata Mendag saat pelepasan ekspor bersama produk pertanian senilai Rp140 miliar ke 12 negara di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Jumat, 12 Maret 2021.

Komoditas yang diekspor pada kesempatan itu terdiri 34 jenis, di antaranya pentol bakso, sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering, lipan kering, asam amino hewan L- Lysine sulfate, pakan ternak, susu pasteurisasi, susu, kelapa bulat, mentega kakao, bubuk kakao, biji kopi, cengkeh, dan serat campuran (sillage) allformilk.

Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun 2021 dalam Bahasa Bali

Komoditas tersebut akan diekspor ke 12 negara tujuan, yaitu Amerika Serikat, Hongkong, Timor Leste, Jerman, Brunei Darussalam, Thailand, Tiongkok, Vietnam, Korea Selatan, Mesir, Singapura, dan Bangladesh. 

Lutfi menyampaikan, perdagangan menjadi sektor yang terpenting dalam geliat ekonomi seperti Jatim merupakan pusat perdagangan barang setengah jadi untuk Indonesia bagian timur.

“Dengan jumlah konsumsi Indonesia yang mencapai 59 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia, kita harus menjaga konsumsi agar masyarakat dapat menggerakkan industri  dan ekspor meningkat,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Kamu Membuat Keputusan Buruk

Mendag mengatakan, Kementerian Perdagangan akan membuat Export Center di Surabaya untuk memastikan komoditas Indonesia dapat melakukan penetrasi ke pasar internasional.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sinergi lintas kementerian harus ditingkatkan sebagai langkah strategis dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional pada pandemi COVID-19 saat ini.

Berdasarkan data Badan Karantina Pertanian Kementan secara nasional produk pertanian yang diekspor hingga Maret 2021 sebanyak 81,3 ribu ton dengan nilai mencapai Rp1,26 triliun.

Baca Juga: Doa agar Cepat dapat Jodoh untuk Jomblo dan Generasi Milenial

Komoditas tersebut terdiri dari tanaman pangan sebanyak 8,5 ribu ton senilai Rp125,8 miliar (9,95 persen), hortikultura sebanyak 487,9 ton senilai Rp47 miliar (3,71 persen), perkebunan sebanyak 72,2 ribu ton senilai Rp997,3 miliar (78,9 persen), dan peternakan sebanyak 27,8 ribu ton senilai Rp94 miliar (7,43 persen).

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa  berharap, Export Center di Surabaya akan dapat segera diwujudkan sehingga proses petik  olah kemas jual di Jatim dapat pasar internasional. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di provinsi tersebut.

Baca Juga: Trik Travelling ke Bali Buat Kamu Yang Low Budget

Pada kegiatan ini juga diserahkan sertifikat kesehatan (Health certificate/HC) dan sertifikat fito sanitasi (Phytosanitary Certificate/PC) kepada eksportir oleh tiga Menteri yang diserahkan kepada PT Sinar Indochem (pakan ternak) sebanyak 60 ton senilai Rp300 juta ke Timor Leste.

Kemudian, PT Organic Hans Jaya (sarang burung walet) sebanyak 494 kilogram senilai Rp9,9 miliar ke Tiongkok, PT Cargill Indonesia (bubuk dan mentega kakao) sebanyak 83,4 ton senilai Rp4,98 miliar ke Tiongkok, dan PT Yongbee Indonesia (pakan serat campuran) sebanyak 174,4 ton senilai Rp392 juta ke Korea Selatan.***

Editor: Zein Khafh

Tags

Terkini

Terpopuler