Presiden: Sudah diputuskan Sampai Bulan Juni Tidak ada Impor Beras

- 21 April 2021, 21:56 WIB
Presiden Joko Widodo saat berdialog dengan para Petani Padi di Indramayu
Presiden Joko Widodo saat berdialog dengan para Petani Padi di Indramayu /dok.foto/Humas Kemensetneg/



KARAWANGPOST - Presiden Joko Widodo menegaskan, pemerintah ingin terus berupaya membangun pertanian nasional yang semakin baik sehingga mampu meningkatkan produksinya.

Dengan produksi yang semakin meningkat tersebut, diharapkan ketahanan pangan nasional dan swasembada dapat terwujud.

Hal tersebut disampaikan Presiden pada kunjunganya di kawasan pertanian Desa Wanasari Kecamatan Bangodua Kabupaten Indtamayu pada Rabu, 21 April 2021.

Baca Juga: Pemkab Karawang mulai Populerkan Produk Kopi Karawang 

"Pagi hari ini saya berada di Desa Wanasari, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, untuk melihat secara langsung panen yang dilakukan di sini," ucap Presiden pada sambutannya

Diketahui pada lahan pertanian di lokasi seluas 200 hektare tersebut dapat diperoleh 7 hingga 8 ton panen padi per hektarenya dengan varietas Cilamaya Muncul.

Dalam kunjungannya Presiden mendapati bahwa selain hasil panen yang baik dari segi kualitas dan kuantitas, harga gabah di pasaran juga beranjak naik hingga sekitar Rp4.200 per kilogram.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Karawang, 328 Orang Dirawat dan 570 Meninggal

Disampaikan Presiden bahwa Pemerintah sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras. Tetapi karena hitung-hitungan seperti banyak yang kena banjir, pandemi, kadang-kadang memang butuh kalkulasi itu sehingga perlu tambahan untuk cadangan.

"Tetapi sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor, insyaallah nanti sampai akhir tahun kalau kita tahan, produksinya bagus, juga tidak ada impor," jelas Presiden.

Baca Juga: Pembelajaran di Masa Pandemi, Pelajar di Purwakarta Wajib Kumpulkan Sampah Plastik

Presiden Joko Widodo juga sempat berdialog dengan sejumlah petani setempat. Dari hasil dialog tersebut diperoleh informasi bahwa para petani memerlukan terjaganya pasokan pupuk pertanian hingga kebutuhan akan tenaga atau alat pemanen padi saat panen raya.

"Pada saat panen bersamaan itu kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk panen sehingga tadi para petani menginginkan untuk diberikan combine harvester (mesin pemanen padi) dan tadi sudah saya iyakan, termasuk traktor dan pompa. Semoga ini segera bisa kita kirim," tuturnya.

Untuk diketahui, Kabupaten Indramayu  merupakan kabupaten penghasil beras tertinggi secara nasional berdasarkan data produksi sepanjang tahun 2020.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x