KARAWANGPOST - OpenAI melakukan penelitian untuk menilai risiko penggunaan model GPT-4 barunya untuk mengembangkan senjata biologis.
Hasilnya menunjukkan bahwa akses terhadap kemampuan AI memberikan peningkatan dalam efisiensi pengumpulan informasi untuk mengembangkan ancaman biologis hanya sebagian kecil.
Lima puluh ahli biologi dan 50 siswa berpartisipasi dalam percobaan ini. Mereka diminta mencari informasi mengenai budidaya dan peredaran zat berbahaya tersebut.
Baca Juga: Pemilu 2024: Peserta Pemilu Dilarang Keras Bagikan Semboko Gratis
Separuh subjek diberi akses ke versi khusus GPT-4 tanpa batasan, dan separuh lainnya menggunakan Internet biasa.
Perbandingan hasil menunjukkan sedikit peningkatan pada akurasi dan kelengkapan jawaban pada kelompok dengan akses AI.
Peneliti OpenAI menyimpulkan bahwa setidaknya ada risiko kecil dalam penggunaan model tersebut untuk mengumpulkan data tentang pengembangan senjata biologis.
Baca Juga: Ali Fikri: Pengusutan Kasus Eddy Hiariej Tetap dilanjutkan Meski KPK Kalah di Praperadilan
Para ahli dan pembuat kebijakan sebelumnya telah menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan penggunaan chatbots untuk mengembangkan ancaman biologis.