Indonesia Ekspor Perdana 45 Ribu Hatching Egg ke Brunei Darussalam

9 Oktober 2023, 20:40 WIB
Lepas ekspor hatching egg ke Brunei Darussalam /Karawangpost/Dok.Foto/Kementan

KARAWANGPOST - Sebanyak 400 butir Hatching Egg (HE) atau telur tetas ayam tembus pasar ekspor perdananya ke Brunei Darussalam.

Indonesia melalui Kementrian Pertanian berhasil melakukan ekspor perdana Hatching Egg (HE) atau telur tetas ayam ke Brunei Darussalam.

Ekspor perdana HE ke Brunei Darussalam dilakukan oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia sebanyak 45.000 butir telur tetas (HE) atau senilai kurang lebih 400 juta rupiah.

Baca Juga: Operasi Badai Al-Aqsa, Fadli Zon Sebut Hamas Tidak Bisa disebut Sebagai Teroris

“Upaya untuk mengekspor HE ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 2019 silam, namun baru membuahkan hasil pada tahun 2023 saat ini”, ungkap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah melalui keterangan tertulisnya pada hari ini Senin 9 Oktober 2023.

Nasrullah menyebutkan, untuk dapat menembus pasar Brunei Darussalam, Kementan telah menerapkan upaya dalam penjaminan kualitas produk peternakan.

Diantaranya, yaitu penerapan Good Breeding Practices, sistem kompartemen bebas Avian Influenza, prinsip-prinsip Kesejahteraan Hewan, dan jaminan keamanan pangan melalui Sertifikasi Veteriner.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Berhasil Evakuasi Dua Jasad Bocah Tenggelam di Irigasi Kalimalang Karawang

Sebagai informasi, saat ini Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan produksi daging ayam mencapai sekitar 3,85 juta ton per tahun.

Sedangkan berdasarkan data prognosa ketersediaan dan kebutuhan nasional untuk konsumsi daging ayam sekitar 3,5 juta ton per tahun, sehingga mempunyai cadangan neraca atau surplus sebanyak 348 ribu ton.

“Sesuai arahan Presiden ekspor dapat dilakukan dengan tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri, dimana produksi komoditas yang saat ini berlebih harus didorong agar mampu menangkap peluang ekspor.” terangnya.

Baca Juga: Kasus Kekerasan Terhadap Anak Terus Meningkat dalam Empat Tahun Terakhir

Lebih lanjut Nasrullah menyampaikan, dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, produk unggas Indonesia telah mampu menembus pasar Singapura, Jepang dan mendapat persetujuan ekspor produk Indonesia ke Uni Emirat Arab (UEA), serta terbukanya pasaran HE di Brunei Darussalam.

Sementara itu, berdasarkan data BPS, Kinerja ekspor komoditas peternakan dan Kesehatan Hewan pada periode Januari - Juli Tahun 2023 (angka tetap) senilai USD 790,7 juta setara Rp. 11,4 Triliun dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 9,26% dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 17,28% dibandingkan periode yang sama Tahun 2022.

“Capaian ini perlu kita syukuri dan yang pasti kita juga perlu memberikan apresiasi terhadap pelaku usaha yang telah memperjuangkan untuk meningkatkan penghasilan devisa buat negara kita," jelas Nasrullah.***

Editor: M Haidar

Sumber: Kementan

Tags

Terkini

Terpopuler