Lebih jauh, Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP), Trisna Ningsih memaparkan tentang piramida atau tingkatan nilai produk perikanan, dimana semakin ke atas nilai produk yang dihasilkan semakin tinggi.
Untuk tingkatan paling bawah pemanfaatan ikan hanya sebatas ikan mentah atau sebagai bahan baku saja. Kemudian ikan untuk pakan ternak dan diatasnya olahan tradisional seperti pengasinan, pengeringan, pemindangan dan pengasapan.
Baca Juga: Polisi Kembali Ringkus Delapan Remaja Geng Motor dengan Sajam di Karawang
Tingkatan selanjutnya ikan sebagai pangan fungsional, suplemen kesehatan, kosmetik dan teratas untuk produk farmasi.
Selain itu, Ning juga memberikan contoh konsep zero waste ikan, dimana tidak ada bagian tubuh ikan yang terbuang. Dimulai dari daging ikan selain jadi produk fillet, steak dan loin, bisa untuk produk fortifikasi hingga hidrolisat.
Tak hanya dagingnya, bahkan tulang dan kepala ikan pun masih bisa dimanfaatkan untuk camilan, sebagai bahan farmasi seperti kandrotin, serta bahan industri seperti gelatin dan lem.
“Jeroannya juga, selain untuk pakan seperti tepung, silase, bisa juga dimanfaatkan untuk bahan farmasi,” terangnya.***