KARAWANGPOST - Kementerian Pertanian akan memberikan reword atau hadiah khusus bagi daerah yang bisa menghasilkan produksi beras tinggi.
Hal itu disampaikan Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi saat menggelar Hari Pangan Sedunia bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Kantor Pusat Kementan, Selasa 17 Oktober 2023.
Reward tersebut diberikan untuk mendorong terealisasinya target produksi beras sebanyak 35 juta ton pada musim panen mendatang yang mengalami peningkatan dari target sebelumnya yang hanya 31 juta ton.
Baca Juga: Penetapan Tersangka Kasus Investasi Bodong di Karawang Sudah Sesuai Prosedur
Mentan Arief mengatakan sejatinya setiap daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam menghadirkan kecukupan beras.
Oleh sebab itu, ia berjanji akan memberikan reword atau hadiah khusus bagi daerah yang mampu memproduksi beras secara tinggi.
"Sehingga melalui cara ini Indonesia memiliki pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri," ujar Mentan Arief.
Baca Juga: Bupati Karawang Sebut Satgas Kolaboratif Bisa Atasi Kenakalan Remaja
Untuk mendukung pencapaian target tersebut pihaknya akan bersinergi dengan Kementerian Perdagangan untuk menggerakan elemen di daerah, termasuk penyuluh.
Maka itu, Mentan Arief meminta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal PSP dan BPPSDMP untuk saling bersinergi dengan unit eselon I lainya dalam menyediakan benih unggul, ketersediaan pupuk hingga kesiapan penyuluh.
“Tolong nomor telepon semua penyuluh diserahkan kepada Pak Tito (Mendagri) untuk membantu siapapun yang ke daerah dalam memecahkan masalah bisa menghubungi penyuluh yang tersedia,” katanya.
Baca Juga: Pemilu 2024: Amankan Gudang Logistik KPU Kapolres Karawang Perintahkan Personil Rutin Patroli
Kementerian Pertanian (Kementan) juga fokus menstabilisasi pasokan dan harga melalui bazar murah yang digelar serentak di seluruh Indonesia.
Kemudian menyalurkan bantuan beras sebanyak 640.000 ton untuk 21,3 juta penerima KPM dan untuk masyarakat yang tidak mampu.
“640.000 ton beras ini harus terbagi habis dalam 3 bulan untuk 21,3 juta KPM. Ini tugas yang diberikan Pak Presiden kepada badan pangan nasional bersama Bulog ya tidak boleh main-main karena ini untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan seluruh Indonesia,” jelasnya.***