Impor Beras Perlu Dilakukan untuk Meminimalisir Risiko Instabilitas Pasokan dan Harga Beras

- 21 November 2023, 22:48 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Dirut Perum Bulog lakukan pengecekan stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog Purwasari, Karawang
Presiden Joko Widodo didampingi Dirut Perum Bulog lakukan pengecekan stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog Purwasari, Karawang /Karawangpost/

KARAWANGPOST - Pemerintah selalu mengutamakan produksi dalam negeri dalam rangka pemenuhan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Hal itu disampaikan Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Rachmi Widiriani dalam diskusi Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University, Selasa 21 November 2023.

Rachmi menjelaskan, secara umum produksi gabah/beras di akhir hingga awal tahun memang cenderung rendah, apalagi ditambah kondisi El Nino.

Baca Juga: Plt Bupati Sebut Arip Atlet Dayung Asal Karawang Jadi Kebanggaan Indonesia

Untuk itu, upaya peningkatan produksi dan produktivitas terus dilakukan pemerintah guna menjaga ketersediaan stok serta stabilitas pasokan dan harga beras.

Oleh sebab itu pengadaan dari luar negeri (impor) untuk kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) perlu dilakukan untuk meminimalkan resiko dan dampak dari instabilitas pasokan dan harga beras.

"Dalam hal tertentu jika harus dilakukan pengadaan dari luar negeri, maka itu semata-mata hanya untuk kepentingan masyarakat, dan dilakukan dengan sangat hati-hati,” ujar Rachmi.

Baca Juga: Pemilu 2024: Dewan Pers Terima Aduan Penghalangan Kebebasan Pers dilakukan Aparat dan Partisipan Partai Politi

Berdasarkan data bahwa tingkat inflasi menurun di bulan April - Juli 2023 dikarenakan adanya penyaluran bantuan pangan beras yang diberikan.

Sedangkan di bulan September kembali naik dan menurun kembali di bulan Oktober. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyaluran bantuan pangan beras cukup efektif untuk menahan laju inflasi.

“Impor pangan dilakukan secara terukur dan selalu dipantau agar berdampak positif terhadap perekonomian dan tidak menggangu harga di tingkat petani,” tambah Rachmi.

Baca Juga: Pelaku Pembacokan Remaja Hingga Tewas di Rengasdengklok Karawang Berhasil ditangkap

Sementara itu, Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan menegaskan, dalam melakukan penugasan dari pemerintah untuk pengadaan dari luar negeri.

Lebih lanjut, BUMN terus menyempurnakan sistem pengadaan pangan. Bisa dipastikan sistem yang ada saat ini sudah berjalan dengan baik tanpa campur tangan para pemburu rente.

“Saat ini sistem pengadaan luar negeri oleh BUMN terus disempurnakan sehingga minim dari resiko pemburuan rente, sistemnya sudah sangat terbuka dan akuntable,” tegas Frans.

Baca Juga: Plt Bupati Karawang Apresiasi Karawang Jadi Tuan Rumah Seleksi CPPPK 2023 Jawa Barat

Adapun di samping pengadaan dari luar negeri Kepala NFA Arief Prasetyo Adi bersama BRIN dan ID FOOD tengah mengembangkan upaya peningkatan produksi padi melalui demplot di wilayah Subang, Jawa Barat.

Melalui penggunaan benih yang tepat dan sistem budidaya yang baik, pada panen perdana 20 Oktober 2023 lalu telah dihasilkan 7 ton gabah kering panen (GKP)/ha.

Selanjutnya hasil panen ini akan dikerjasamakan dengan Perum Bulog untuk memenuhi kebutuhan CBP.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah