Legislator Mendesak Pemerintah Lakukan Mitigasi Risiko Potensi Gejolak Harga Pangan pada Ramadan dan Idulfitri

- 14 Maret 2024, 10:55 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan kunjungan di Pasar Tradisional
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan kunjungan di Pasar Tradisional /Karawangpost/Foto/Kemendag-RI

KARAWANGPOST - Laporan inflasi yang dikeluarkan BPS perlu menjadi deteksi dini dan harus memastikan kesiapan Pemerintah dalam menghadapi Bulan Suci Ramadan hingga menjelang hari raya Idul Fitri.

Hal itu diungkapkan anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati yang menyikapi laporan inflasi Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2024,

Data tersebut menyebutkan bahwa tingkat inflasi lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun lalu. Angka inflasi Februari 2024 mengalami peningkatan di level 2,75 persen, di mana saat Januari sebesar 2,57 persen.

Baca Juga: Update Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR Hari Ini 14 Maret 2024

Baca Juga: Update Harga Logam Mulia untuk Industri 14 Maret 2024: Emas dan Perak Naik

"Kondisi ini perlu segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah agar pasokan dan harga bahan pangan kembali stabil," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 12 Maret 2024.

Ia menyebut bahwa berdasarkan komponennya, inflasi pangan bergejolak (volatile food) mengalami tren meningkat, hingga mencapai angka 8,47 persen (yoy).

"Kami akan terus mengawasi pergerakan harga pangan di lapangan selama bulan Ramadan, agar masyarakat bisa tenang melaksanakan ibadah di bulan suci ini", katanya.

Lebih lanjut, Anis mengingatkan agar jangan sampai terulang kembali terbatasnya pasokan beras yang berdampak pada kenaikan harga beras yang sangat signifikan.

Pasalnya, sebagai komoditas dengan bobot inflasi terbesar dalam kelompok makanan, beras mengalami kenaikan harga secara gradual sejak pertengahan 2023 lalu.

“Kami mengingatkan Pemerintah, agar pasokan dan harga beras tetap harus stabil. Jangan sampai terulang kembali terbatasnya pasokan beras, sehingga membuat harga beras meningkat tajam dalam beberapa waktu terakhir,” tegasnya.

Selain beras, semua komoditas bahan pangan yang banyak digunakan oleh masyarakat selama bulan Ramadan perlu dijaga pasokan dan harganya. Ia mewanti-wanti agar  jangan sampai terjadi kelangkaan dan harga yang tinggi.

“Kami juga mewanti-wanti Pemerintah agar memberikan perhatian serius terhadap beberapa pangan yang juga mengalami kenaikan harga, antara lain cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan kentang,” ujarnya.

Maka dari itu, ia juga mendesak Pemerintah agar segera melakukan langkah mitigasi risiko atas potensi terjadinya gejolak harga pangan, terutama selama bulan suci Ramadan hingga Idulfitri nanti.

“Pemerintah harus konsisten berupaya untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga yang terjangkau oleh masyarakat”, jelas Anis.

Selain itu, ia berharap Pemerintah dapat benar-benar hadir dalam menjaga kekondusifan selama bulan suci Ramadan, sehingga diharapkan Inflasi volatile food dapat kembali berada pada kondisi normal dan stabil.

"Kami mendukung kebijakan yang ditempuh sebagai langkah stabilisasi harga beras, antara lain melalui operasi pasar dan pasar murah, dukungan subsidi pupuk, percepatan penyaluran beras, dan pembatasan pembelian retail untuk mengantisipasi panic buying yang terjadi di tengah-tengah masyarakat," ungkapnya.***

Editor: M Haidar

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah