WNI Menjadi Korban Penyekapan dan Pemerkosaan di Malaysia

10 September 2023, 16:31 WIB
Ilustrasi trauma /Pexels/Meruyert Gonullu

KARAWANGPOST - Perbuatan sangat keji dialami seorang WNI yang menjadi korban penyekapan dan pemerkosaan.

Sungguh malang dialami R seorang perempuan asal Indonesia menjadi korban tindak pidana penjualan orang (TPPO) di Malaysia.

Bukannya mendapatkan penghidupan yang layak setelah merantau di Malaysia, justru R menjadi korban penculikan para pelaku TPPO.

Baca Juga: Pemda Alokasikan Anggarkan Rp47 Miliar untuk Jasa Intensif Nakes dan Non Nakes RSUD Karawang

Menerut informasi, R dikunci di dalam sebuah ruangan dan disekap oleh sekelompok pelaku kriminal, selain diculik R juga diperkosa beberapa kali oleh para pelaku.

R kemudian diselamatkan oleh pihak keamanan setempat hingga terbebas dari penculikan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu RI) Judha Nugraha mengungkapkan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM).

Baca Juga: Parah!! Dana Insentif Covid-19 Nakes RSUD Karawang Belum Dibayar Selama 14 Bulan

“Menindaklanjuti laporan KBRI, PDRM telah lakukan upaya penyelamatan R pada tanggal 9 September 2023 pukul 3.00 waktu setempat,” ujar Judha Nugraha, Sabtu 9 September 2023.

R yang berhasil diselamatkan langsung dibawa ke shelter di bawah perlindungan KBRI. Kondisi fisik R setelah diselamatkan dinyatakan sehat.

Baca Juga: Diduga Ilegal, Pemuda Pancasila Minta Proyek Pertamina di Majalaya Karawang Dihentikan

Pihak Polis Diraja Malaysia masih melakukan pendalaman atas kasus TPPO yang melibatkan WNI, yang mengalami kekerasan tersebut. Saat ini KBRI tengah berupaya memulangkan korban.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan instruksi kepada pihak-pihak terkait untuk segera memberantas aksi TPPO yang merajalela. Pasalnya, kian hari aksi TPPO makin meresahkan.

WNI yang jadi korban TPPO kini dijual ke berbagai negara mulai dari Malaysia, Thailand hingga negara Timur Tengah. Bak mencabut rumput mati satu tumbuh seribu, penanganan TPPO juga tak mudah dilakukan.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler