Picu Ketegangan saat Pesawat Militer AS terdeteksi melintas di Zona Pertahanan udara China

- 11 Desember 2020, 14:49 WIB
Ilustrasi Jet Tempur Melintas
Ilustrasi Jet Tempur Melintas /Pixabayr/obertwaghorn/



KARAWANGPOST - Terdeteksinya pesawat mata-mata militer Amerika Serikat
di zona wilayah pertahanan udara China menjadi pemicu ketegangan di Laut China Selatan.

Sebuah pesawat U-2S milik AS lepas landas dari Korea Selatan dan melintas di dekat pantai timur China.

Hal tersebut di laporkan oleh lembaga think tank pelacak penerbangan South China Sea Probing Initiative yang berbasis di Beijing.

Baca Juga: Jepang Akan Siapkan 300 Juta Vaksin Covid-19 dan Pembelian10 Ribu Mesin Pendingin

Dilansir dari Pikiran Rakyat pada artikelnya, "Ketegangan Laut Natuna Utara Meletus Lagi, Pesawat Mata-Mata AS Kedapatan Terbang di Wilayah China".

Menurut laporan Newsweek, pesawat tersebut pada satu titik lewat dalam jarak sekitar 51 mil dari pantai China.

South China Sea Probing Initiative sebagai lembaga pemikir Laut China Selatan mengatakan pesawat ini bukan pertama kalinya AS menerbangkan pesawat U-2 ke wilayah udara Beijing yang mengalami sengketa.

Baca Juga: Jokowi Didesak Aktifis untuk Mempercepat Pemekaran Wilayah Sukabumi, Bogor dan Garut

Dalam akun Twitternya, lembaga itu menyebutkan pesawat mata-mata AS terbang di wilayah timur China pada 10 Desember 2020.

"USAF U-2A (# AE0961) beroperasi di #EastChinaSea (Laut Timur China), 10 Des," tulis @SCS_PI.

"Sebelumnya pada bulan Agustus, sebuah (pesawat,red) U-2 pernah terbang ke zona larangan terbang yang sebelumnya dideklarasikan, di mana PLA melakukan latihan militer tembakan langsung," kata lembaga itu dalam cuitannya.

USAF U-2A (#AE0961) is operating over the #EastChinaSea, Dec 10.

Earlier in August, a U-2 once flew into a previously declared no-fly zone, where PLA was conducting live-fire military exercise. pic.twitter.com/QgmkAM1cAv— SCS Probing Initiative (@SCS_PI) December 10, 2020

Baca Juga: Pelanggaran Pilkada Karawang, Politik Uang hingga Netralitas PNS

Mengutip Express, pesawat Lockheed U-2 yang juga dikenal sebagai 'Dragon Lady', telah dioperasikan oleh Angkatan Udara AS selama 65 tahun. Pesawat terbang pertama kali pada tahun 1955.

Meski usianya sudah lama, pesawat U-2 memiliki desain modular, yang berarti dapat dilengkapi dengan teknologi baru untuk memastikannya dapat menjalankan misi modern.

Pihak produsen Lockheed mengatakan pesawat U-2 memiliki peran 'intelijen, pengawasan, dan pengintaian' dan dapat beroperasi di ketinggian hingga 70.000 kaki.

Baca Juga: iPhone 12 Series Beredar Sepekan Lagi dengan Layar Tangguh Berbahan Ceramic Shield

Pada bulan Oktober, South China Sea Probing Initiative mengatakan bahwa AS mengirim antara tiga hingga lima pesawat militer ke Laut China Selatan setiap hari.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan China terkait pengiriman pesawat mata-mata milik AS tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 11 Desember 2020 Sarah Bantu Pelarian Elsa dari Kejaran Polisi

Hubungan AS dan China diketahui semakin memburuk sepanjang tahun 2020. Kedua negara berselisih mulai dari perang dagang, teknologi, Laut China Selatan hingga pandemi virus corona.***

Editor: M Haidar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x