WNI Alummi Ponpes di Paiton Korban Tabrak Lari di China Akhirnya Wafat

- 7 Januari 2021, 12:43 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah /Pixabay/

KARAWANGPOST-Seorang WNI alumni pondok pesantren (ponpes) di Paiton Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur akhirnya wafat setelah menjadi korban tabrak lari di China.

Dilansir Karawangpost.com dari Antara, satu dari dua warga negara Indonesia korban tabrak lari di Xianyang, Provinsi Shaanxi, China, meninggal dunia pada Selasa (5/1) sore setelah menjalani perawatan di rumah sakit setempat selama tujuh hari sejak peristiwa itu terjadi.

Baca Juga: Belanja Online Bisa Bayar di Tempat dengan ShopeePay, Begini Caranya

Sementara itu, pelaku tabrak lari berhasil ditangkap dan ditahan aparat kepolisian setempat sejak Jumat (1/1).

"KBRI (Kedutaan Besar RI di Beijing) telah menyampaikan informasi tersebut kepada kedua orang tua korban. KBRI akan terus melakukan pendampingan dalam melakukan upaya hukum," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, Kamis.

Baca Juga: Jaksa Pinangki Minta Belas Kasihan dan Baru Menyesal Setelah Kasus Terungkap

Peristiwa tersebut bermula saat korban, M Rendra Sampurna Wijayadi, bersama teman sekampusnya Faiq Iqbal Ainun Taufiq, ke luar area kampus Shaanxi Polytechnic Institute untuk membeli makanan setelah mengerjakan tugas-tugas kuliah pada 30 Desember 2020 dini hari.

Sekitar 100 meter dari gerbang kampus yang berlokasi di Xianyang itu, sebuah mobil melaju dari arah belakang.

Baca Juga: Pemerintah Terapkan PSBB di 22 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa-Bali, Perhatikan Aturannya

Mobil tersebut seharusnya berada di lajur kanan, namun entah mengapa berpindah ke lajur kiri, tempat kedua mahasiswa asal Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, itu sedang berjalan kaki.

Rendra (21 tahun) terpelanting ke depan hingga kepalanya membentur aspal. Ia mengalami kaki patah serta tidak sadarkan diri.  Faiq (20 tahun) terpelanting ke kiri dan hanya menderita luka ringan.

Baca Juga: Pemerintah Terapkan PSBB di 22 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa-Bali, Perhatikan Aturannya

Alih-alih menolong kedua alumni salah satu pondok pesantren di Paiton itu, pengemudi mobil malah tancap gas untuk melarikan diri.

Saat dibawa ke rumah sakit, Rendra berada dalam keadaan kritis. Pihak kampus langsung menghubungi orang tua korban, namun mengalami kendala komunikasi sehingga pada saat itu juga menghubungi KBRI Beijing dan diterima oleh petugas piket.

Baca Juga: Bandung akan Segera Berlakukan PSBB

Pada Sabtu (2/1), KBRI Beijing mengirimkan staf konsuler ke Kota Xianyang untuk bertemu otoritas setempat dan pihak rumah sakit.

"Saat ini jenazah sedang disemayamkan di masjid Xianyang," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya.***

Editor: Aulia R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x