Network
KARAWANGPOST - Penentangan Kroasia kepada Finlandia dan Swedia yang akan bergabung ke NATO menjadi perhatian Internasional.
Kroasia menjadi negara kedua setelah Turki yang menentang bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO, sehingga semakin mempersulit jalan kedua negara tersebut untuk bergabung ke NATO.
Sehubungan dengan penentangan Turki atas bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO, Presiden Kroasia menuturkan, Ankara telah menunjukan metode perlawanan untuk kepentingan nasionalnya.
Baca Juga: Polri Selidiki Teror Ancaman Bom Kedubes Belarusia di Setiabudi Jakarta Selatan
Menurut laporan Russia Today, Presiden Kroasia, Zoran Milanovich mengaku akan menginstruksikan Wakil tetap Kroasia di Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO untuk mencegah bergabungnya Finlandia dan Swedia, Rabu 18 Mei 2022.
Finlandia dan Swedia pada 15 Mei 2022 secara resmi menyingkirkan kebijakan netralnya, dan mengajukan permohonan bergabung dengan NATO.
Akan tetapi kepastian diterima atau tidaknya kedua negara tersebut tergantung kepada persetujuan seluruh negara anggota.
Penentangan atas pemberian izin kepada Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO, menarik perhatian internasional pada masalah yang dialami etnis Kroasia di Bosnia-Herzegovina.
"Sebelumnya sudah saya katakan. Bagi saya, etnis keturunan Kroasia di Bosnia lebih penting dari seluruh perbatasan Rusia-Finlandia," tegas Presiden Zoran Milanovich.***
