Network
KARAWANGPOST - Sebuah toko roti di Italia berencana untuk menjual roti yang terbuat dari tepung olahan jangkrik.
Berita itu muncul setelah Komisi Eropa memutuskan bulan lalu bahwa jangkrik rumahan yang dihilangkan lemaknya dan diberi bubuk (acheta domesticus) dapat dipasarkan dan dijual sebagai bahan makanan di UE.
Serbuk berbahan serangga terkadang digunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat produk lebih kaya protein.
Baca Juga: Beras Hasil Panen Raya Mulai Didistribusikan
Enrico Murdocco, koki yang menjalankan Tellia, jaringan restoran lokal di Turin, mengatakan kepada media Italia pada hari Senin 6 Februari 2023, bahwa dia bereksperimen dengan campuran biji-bijian Sisilia selama uji pemanggangan untuk melembutkan rasa dari kekuatan serangga.
Surat kabar Corriere della Sera mengutip dia mengatakan bahwa dia sangat senang dengan kerak dan berbagai rasa, rasanya mengingatkannya pada hazelnut.
Murdocco mengharapkan regulator UE mengizinkan peternakan lokal, yang mengimpor bubuk jangkrik dari Vietnam dan menjualnya sebagai makanan hewani, juga membuat bubuk yang disesuaikan untuk konsumsi manusia.
Baca Juga: Paket Wisata Edukasi Konservasi Candi Borobudur Selesai diuji Cobakan
“Saya ingin memproduksi roti saya pada awal Maret, bahwa karena biaya produksi yang lebih tinggi dan karena roti akan dibuat sesuai pesanan, harganya akan menjadi sekitar 19-22 dolar per kilogram. Saya sadar bahwa itu akan menjadi produk khusus," jelasnya.
Olahan jangkrik sudah digunakan sebagai bahan di beberapa negara Uni Eropa. Falco, sebuah perusahaan yang berbasis di Alife, Italia selatan menjual kerupuk yang terbuat dari bubuk jangkrik.
"Anda mungkin takut makan serangga, tetapi jangkrik sebenarnya adalah makanan kesehatan baru yang dapat dengan mudah disembunyikan dalam produk lezat,” kata perusahaan itu di situs webnya.***
