Network
Baca Juga: WHO Investigasi Asal Mula COVID-19, Peneliti Lab. Wuhan Beri Pengakuan
"Saya ingin menegaskan dukungan kuat Indonesia terhadap solusi dua negara dan dukungan terhadap rakyat Palestina untuk mencapai haknya sesuai batas sebelum tahun 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," ujarnya.
Menurut dia, langkah sejumlah negara melakukan normalisasi hubungan dengan Israel tidak membantu proses perdamaian dan upaya Palestina meraih kemerdekaannya secara penuh.
Dia menilai yang diperlukan saat ini adalah tekanan kepada Israel agar tidak melanjutkan kebijakan unilateral aneksasi dan penjajahannya di wilayah Palestina.
Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Vaksin COVID-19, Simak Penjelasannya
Puan juga mengingatkan perlunya membangun hubungan dengan Pemerintahan AS yang baru untuk mendapatkan dukungan bagi solusi dua negara sebagai dasar proses perdamaian.
Pertemuan tersebut terdiri dari dua sesi yang terdiri dari sesi para Ketua atau Deputi Parlemen, dan sesi yang terdiri dari Ketua Komisi Luar Negeri negara-negara yang mendukung Palestina.
Pertemuan diadakan Parlemen Iran dan dipimpin Ketua Parlemen Iran Bagher Ghalibaf. Selain Indonesia, negara-negara yang berpartisipasi dalam acara tersebut antara lain Malaysia, Turki, Iraq, Syria, Pakistan, Algeria, Lebanon, Bolivia, dan Palestina.***
