Empat Jenis Vaksin COVID-19 yang Digunakan di Indonesia, Simak Perbedaannya

- 14 Agustus 2021, 08:44 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19
Ilustrasi vaksin COVID-19 /KarawangPost/Unsplash/Hakan Nural

KARAWANGPOST - Vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia terdiri dari empat jenis.

Keempat jenis vaksin COBID-19 tersebut di antaranya vaksin jenis Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna.

Keempat vaksin tersebut memiliki beberapa perbedaan seperti tingkat efikasi dan kandungan yang terdapat pada masing-masing jenis vaksin.

Baca Juga: Kasus Kematian COVID-19 di Karawang Masih Terjadi, Total 1.749 Orang Meninggal

Untuk mengetahui lebih jelas, berikut adalah perbedaan empat jenis vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia.

1. Sinovac

Vaksin yang bernama CoronaVac ini berasal dari China dan sudah memasuki fase ketiga uji klinis.

Vaksin ini mengandung virus corona yang telah dilemahkan, virus corona yang sudah mati tersebut dicampurkan dengan senyawa berbasis aluminium.

Sehingga berfungsi untuk merangsang kekebalan tubuh dan meningkatkan respon terhadap vaksin.

Baca Juga: Banyak Masyarakat Karawang Protes di Medsos, Ganjil Genap Tak Jadi Diterapkan

Vaksin jenis Sinovac telah digunakan di beberapa negara diantaranya China, Indonesia, Brazil, Turki, dan Chili.

Vaksin Sinovac terdiri dari 2 dosis dengan 0,5 ml per dosis, berjarak 4 minggu setelah penyuntikan dosis pertama.

Tingkat efikasi vaksin Sinovac mencapi 65,3 persen di Indonesia dan 91,25 persen di Turki.

Vaksin ini diperuntukkan bagi peserta vaksin dengan usia 18 hingga 55 tahun.

2. AstraZeneca

Vaksin ini bernama AZD1222, berasal dari Inggris dan telah memasuki uji klinis fase ketiga.

Vaksin jenis ini telah digunakan di negara Inggris, Amerika, Afrika Selatan, dan Kolombia.

Dikhususkan bagi peserta vaksin yang berusia 18 hinggal 55 tahun.

Baca Juga: Bangkitkan Pariwisata, Sandiaga Uno Gencarkan Vaksinasi di Daerah Tempat Wisata

Vaksin ini mengandung instruksi genetik DNA untai ganda (adenovirus) virus COVID-19.

Vaksin jenis ini merupakan modifikasi dari adenovirus simpanse yang bisa masuk ke sel namun tidak bereplikasi

Vaksin AstraZeneca terdiri dari 2 dosis (0,5 ml setiap dosis), ditentukan jarang 12 minggu setelah penyuntikan dosis pertama.

Tingkat efikasi vaksin jenis AstraZeneca ini mencapau 75 persen.

3. Pfizer

Vaksin jenis Pfizer berasal dari Amerika Serikat dengan nama asli BNT162b2.

Vaksin Pfizer telah memasuki uji klinis tahap ketiga dan telah digunakan di negara Amerika, Jerman, Turki, Afrika Selatan, dan Brazil.

Vaksin ini menggunakan mRNA yang bekerja dengan mengajari sel tubuh untuk membuat protein dari COVID-19.

Baca Juga: Ini Spesifikasi Sneaker yang Dibeli Jokowi dari Greysia Polii

Kandung mRNA yang terdapat dalam vaksin ini bertugas memberikan petunjuk pada sel-sel tubuh penerima tentang cara membuat protein spika seperti pada virus corona.

Vaksin Pfizer memiliki tingkat efikasi sebesar 95 persen dan dapat disuntikan kepada peserta vaksin dengan usia 16 hingga 55 tahun.

Vaksin Pfizer terdiri dari 2 dosis dengan 0,3 ml perdosis dan diperlukan jarak 3 minggu setelah penyuntikan dosis pertama.

4. Moderna

Vaksin jenis Moderna atau mRNA-1273 sebagai vaksin yang berasal dari Amerika Serikat dan telah memasuki uji klinis fase ketiga.

Vaksin jenis ini dugunakan di Amerika Serikat dan Indonesia, yang diperuntukan bagi peserta vaksin dengan usia 18 hingga 55 tahun.

Baca Juga: Jadwal TV RCTI Sabtu 14 Agustus, Ada Ikatan Cinta dan MasterChef Indonesia

Vaksin jenis Moderna ini memiliki tingkat efikasi 94 persen dan terdiri dari 2 dosis terdiri dari 0,5 ml per dosis, serta diberlakukan jarak selama 4 minggu setelah penyuntikan dosis pertama.

Vaksin jenis ini menggunakan salah satu bahan genetik virus (mRNA).

Vaksin ini mengarahkan sel tubuh untuk memproduksi protein yang berbentuk sama seperti protein pada COVID-19.

Kemudian sel-sel tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan protein tersebut.***

Editor: Ali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x