Dalam menjalankan industri ramah lingkungan, Pupuk Kujang melakukan inovasi untuk mengurangi emisi.
Baca Juga: Prancis Akhiri Kisah Dongeng Maroko Untuk Mencapai Final Dengan Skor 2-0
Kemudian juga melakukan hijrah kelistrikan dengan menggunakan listrik bersih yang bersumber dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
Robert menuturkan, hijrah kelistrikan ini merupakan upaya untuk transisi menuju energi terbarukan.
“Dalam menjalankan operasinya, Pupuk Kujang terus berkomitmen mendukung program industri bersih yang konsisten dianjurkan pemerintah.
Baca Juga: Sekolah KB/TK Little Star Montessori Karawang Gelar Exhibition and Performance
Kita terus mendukung supaya lingkungan menjadi lebih baik,” ujar Robert.
Listrik EBT adalah listrik non batu bara. Listrik itu dihasilkan dari bahan baku yang dapat diperbarui dan rendah emisi.
Dengan menggunakan listrik EBT, suatu perusahaan bisa mendapat sertifikat Renewable Energy Certificate (REC).
Baca Juga: Sasaran Tim Pendamping Keluarga Daerah Harus Dipenuhi untuk Penurunan Kasus Stunting
“Dengan mendapat sertifikat tersebut, Pupuk Kujang terbukti berbartisipasi dalam menjaga ketahanan lingkungan di tengah perubahan iklim dan pemanasan global,” ujarnya.
Listrik EBT adalah listrik yang dihasilkan dari air, panas bumi, bioenergi, hibrid, angin dan surya.
Saat ini, pemerintah sedang berupaya menurunkan emisi karbon untuk menjaga lingkungan.
Baca Juga: Jaga Asupan Nutrisi Korban Gempa Cianjur, Petani Binaan Pupuk Kujang Kirim 2 Ton Nanas Segar
Pemerintah menargetkan net zero emission tahun 2060 nanti, atau tak ada karbon yang dihasilkan di Indonesia.
Selain soal listrik, Pupuk Kujang berhasil mengurangi emisi dari produksi.