Menag Sebut Tambahan Jemaah Haji difokuskan untuk Layanan Jemaah Lansia

- 13 Maret 2023, 22:02 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah Arab Saudi
Menag Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah Arab Saudi /Karawangpost/Dok.Foto/Kemenag RI



KARAWANGPOST - Indonesia menjadi prioritas dari kerajaan Arab Saudi dan juga telah mendapat tambahan kuota jemaah haji.

Hal itu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas usai bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah.

Dalam Pertemuan tersebut membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji, termasuk tambahan kuota jemaah haji Indonesia.

 Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Masyarakat Blora Jateng Manfaatkan Tanah yang Diberikan Pemerintah

Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan, di antara misi kunjungan saya ke Saudi adalah mengecek langsung perkembangan persiapan layanan dan meminta tambahan kuota jemaah haji Indonesia dan petugas.

"Alhamdulillah kita dapat kuota tambahan petugas. Indonesia juga jadi prioritas Kerajaan Arab Saudi untuk mendapat tambahan kuota jemaah," ungkap Menag, Senin 13 Maret 2023.

Menag menjelaskan tambahan kuota petugas akan difokuskan dalam penguatan layanan jemaah lansia. Sebab dari 203.320 kuota haji reguler, ada lebih 64 ribu jemaah yang masuk kategori lansia.

Sejak awal berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada para jemaah lansia. Karena itu penyelenggaraan tahun ini mengusung tagline Haji Ramah Lansia.

Baca Juga: Pemerintah Dorong Produk Komoditas Kopi Kuasai Pasar Dunia

Beragam persiapan layanan pun, kata Yaqut, difokuskan dalam upaya memberikan yang terbaik untuk jemaah, termasuk mereka yang lansia.

Hal-hal detail menjadi perhatian, antara lain penambahan toilet perempuan di Arafah dan Mina. Sebab, mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan yang membutuhkan waktu lebih lama saat di toilet.

"Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas, dan ini difokuskan pada penguatan layanan lansia," tegasnya.

Baca Juga: Perum Bulog Diminta Untuk Menyerap Gabah Petani Terutama di Masa Panen Raya

Terkait tambahan kuota jemaah haji, Yaqut berharap Menteri Tawfiq bisa menyampaikan lebih awal. Sebab, butuh waktu persiapan dalam proses pengisian kuota jemaah, mulai dari penyiapan dokumen, paspor, pemvisaan, serta penyediaan layanan.

"Saya minta agar tambahan kuota jemaah tersebut disampaikan lebih awal, agar bisa terserap maksimal," ujarnya.

Hal lain yang dibahas dua menteri ini adalah terkait layanan fast track. Tahun ini, fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) bagi jemaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Indonesia: Renovasi Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali Hampir Tuntas

Layanan fast track, sudah dimulai sejak 2018. Melalui layanan ini, proses imigrasi jemaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia. Sehingga, jemaah tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi.

"Jumlah jemaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.321 jemaah. Saya sampaikan ke Menteri Tawfiq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya," tuturnya.

"Menteri Tawfiq akan mempertimbangkan penambahan layanan fast track ini," jelas Menag Yaqut Cholil Qoumas.***

Editor: M Haidar

Sumber: Kemenag RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x