Homestay Desa Wisata Gerupuk NTB akan Siap Jelang MotoGP

- 17 Januari 2021, 15:22 WIB
Menparekraf Tinjau Homestay Mandalika
Menparekraf Tinjau Homestay Mandalika /Biro Komunikasi Kemenparekraf/

KARAWANGPOST - Homestay Desa Wisata Gerupuk merupakan salah satu program pembangunan infrastruktur yang berkeadilan menyediakan fasilitas rumah swadaya, yang pembangunannya melibatkan pemberdayaan masyarakat.

Program homestay merupakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) atau yang biasa dikenal dengan program bedah rumah.

Pada 2020 program ini ditingkatkan untuk menunjang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Lombok, NTB, yang merupakan salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Sarang Walet Indonesia Laris di Mancanegara

Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan, homestay ini menyasar target milenial kelas menengah baru yang ingin menikmati keindahan Mandalika, tapi tidak memiliki budget yang cukup untuk penginapan bintang lima, pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Dengan harga satu kamarnya Rp250,000/malam sudah termasuk sarapan, wifi, dan listrik, Sandiaga merasa harga tersebut cukup terjangkau.

Untuk strategi promosi homestay di Desa Wisata Gerupuk, ia mendorong penggunaan platform digital. Sandiaga berencana akan memberikan fasilitasi terkait digitalisasi dan virtualisasi guna mempromosikan homestay ini.

Baca Juga: Ekspor Sarang Walet Makin Diminati, Nilainya Terus Meningkat

Pada kesempatan yang sama, Direktur Rumah Swadaya KemenPUPR K.M. Arsyad menjelaskan dalam pembangunan rumah ini pihaknya tidak meninggalkan nuansa lokal.

Dimana konsep desainnya berdasarkan ruang tradisional Lombok, ada sesangkok, jadi kalau ingin masuk ke dalam rumah harus menunduk terlebih dahulu untuk memberikan penghormatan.

“Di samping homestay, kami juga melakukan pengembangan rumah untuk meningkatkan kualitas agar menjadi rumah layak huni. Jadi, langsung memperoleh dua fungsi, pertama pariwisata dan kedua rumah layak huni,” jelas Ardya.

Baca Juga: Kemenkes Penuhi Kebutuhan untuk Tindakan Medis di Sulbar

KementerianPUPR sampai sejauh ini juga telah membangun 300 unit Rumah Swadaya di Lombok.***

Editor: M Haidar

Sumber: Biro Komunikasi Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x