Jelang Musim Tanam, Pupuk Kujang Siapkan Pupuk Subsidi Hampir 100 Ton

- 10 Maret 2023, 16:17 WIB
Jelang Musim Tanam, Pupuk Kujang Siapkan Pupuk Subsidi Hampir 100 Ton
Jelang Musim Tanam, Pupuk Kujang Siapkan Pupuk Subsidi Hampir 100 Ton /

KARAWANGPOST - Pupuk Kujang menyiapkan pupuk bersubsidi sebanyak 98.921,3 ton menjelang musim tanam April - September yang diprediksi dimulai saat Ramadan 2023.

Persiapan tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan petani di wilayah Jawa Barat dan Banten.

Berdasarkan data yang dihimpun hingga Selasa, 7 Maret 2023, stok tersebut terdiri dari urea sebanyak 56.333 ton dan NPK sebanyak 42.387 ton.

Baca Juga: Menpora Zainuddin Amali Mengundurkan Diri

“Stok pupuk tersebut sesuai dengan ketentuan minimum yang diatur pemerintah. Stok kebutuhan petani selama beberapa minggu kedepan,” kata VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, Andi Komara.

Andi menuturkan, stok pupuk bersubsidi di Jawa Barat mencapai 87.942 ton, terdiri dari urea sebanyak 49.481 ton dan NPK sebanyak 38.461 ton.

Adapun stok pupuk bersubsidi di Banten mencapai 10.778 ton. Terdiri dari urea 6.852 ton dan NPK sebanyak 3.926 ton.

Baca Juga: Seluruh Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Berhasil di Identifikasi

Seluruh pupuk subsidi ini merupakan hak petani yang telah memenuhi persyaratan yang diatur dalam Permentan nomor 10 tahun 2022.

Berdasarkan aturan itu, petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi yaitu petani yang tergabung dalam kelompok tani.

Kelompok tani itu juga terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektare, dan menggunakan Kartu Tani (untuk wilayah tertentu).

Baca Juga: Presiden Berikan Pembebasan Pajak untuk Perusahaan Asing di IKN

Andi menjelaskan, petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat.

“Perlu diketahui, Permentan Nomor 10 Tahun 2022 juga menetapkan sembilan komoditas saja yang mendapat pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi," ujarnya.

Sembilan komoditas ini merupakan komoditas pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi sehingga komoditi yang lain tidak lagi mendapat alokasi.

Baca Juga: Kejar Target Ketahanan Pangan, Pemerintah Canangkan Percepatan Tanam Padi

Sebagai bentuk optimalisasi distribusi, Pupuk Indonesia telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS).

Teknologi informasi ini merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.

Melalui aplikasi tersebut, Sistem DPCS Pupuk Indonesia tersebut didukung oleh jaringan distribusi yang luas. Diantaranya 4 unit pengantongan, 6 unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 600 gudang penyangga dan distributor.

Baca Juga: Pemeliharaan Jalan Rusak di Karawang Sekda Sebut Serap Anggaran sebesar Rp6 Miliar 

Datanya real time, jadi kami dapat memantau stok pupuk subsidi mulai dari lini produksi hingga ke tingkat distributor,” kata Andi.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x