Network
KARAWANGPOST - Sejak diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap 1 hingga 2 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung mencatat okupansi hotel hanya berkisar 10-20 persen.
"Wajar karena tidak hanya di Kota Bandung saja, PSBB ini kan Jawa-Bali. Mungkin orang bepergian juga berkurang kembali," tutur Kepala Disbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari, di Balai Kota Bandung, Selasa 2 Februari 2021.
Kenny Dewi menilai, penurunan terjadi karena saat ini masih situasi pandemi Covid-19 dan adanya kebijakan PSBB Proporsional sehingga mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung.
Baca Juga: Polemik Bupati Terpilih Sabu Raijua NTT WNA, Kemendagri Segera Ambil Sikap
Menurut Kenny, meski saat ini terjadi penurunan, dirinya berharap okupansi hotel di Kota Bandung bisa terus meningkat sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak hotel di tahun 2021 bisa mencapai target.
"Targetnya inginnya sama seperti sebelum Covid-19, yaitu sekitar 33% pajak dari hotel. Kita kemarin (2020) baru dapat informasi, yang biasanya sekitar Rp700 miliar, turun sampai sekitar Rp300 miliar," ucapnya.
Untuk itu, Kenny mengajak masyarakat baik wisatawan maupun pelaku usaha menaati aturan pemerintah, seperti menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar Kota Bandung bisa kembali lebih kondusif.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Selesai Akhir Februari, Pemkab Cirebon Minta Dukungan Masyarakat
"Makanya kalau ingin segera mengakhiri pandemi, hayu karena ini kerja bersama antara pemerintah dan masyarakat. Makanya edukasi, perubahan perilaku harus lebih diintensifkan," katanya.
Selain hotel, Disparbud Kota Bandung juga mencatat adanya penurunan pengunjung untuk cafe dan restoran. Hal tersebut disebabkan adanya pengurangan jam operasional dan okupansi pengunjung.***
